Menperin Agus Gumiwang: Bahan Baku Berkualitas Jadi Kunci Naiknya Ekspor Produk Turunan Sawit

INDUSTRI kelapa sawit Indonesia terus berkembang dan menunjukkan transformasi besar dalam satu dekade terakhir.

Saat ini, Indonesia bukan saja pengekspor bahan mentah, tetapi telah menjadi pemain utama dalam ekspor produk turunan sawit bernilai tambah tinggi.

Ekspor dari produk turunan komoditas ini juga semakin meningkat, yang tercermin dari rasio ekspor bahan baku dan produk hilir sawit.

Pada  2010, rasionya 40 persen dan 60 persen (bahan baku dan produk hilir sawit). Pada 2024 naik drastis menjadi 7 persen dan 93 persen.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu pengembangan hilirisasi industri kelapa sawit dalam upaya menopang perekonomian nasional.

Penyediaan bahan baku berkualitas bagi industri hilir kelapa sawit merupakan salah satu syarat untuk menciptakan produk turunan yang bernilai tambah tinggi.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, capain positif tersebut sejalan dengan perkembangan jumlah atau jenis produk turunan yang ikut meningkat dari hasil industri pengolahan kelapa sawit di dalam negeri, yakni dari 48 jenis pada tahun 2011, menjadi sekitar 200 jenis di tahun 2024.

Keberhasilan hilirisasi tidak bisa dilepaskan dari ketersediaan bahan baku yang berkualitas dan kemampuan pengolahan yang ditopang teknologi serta SDM yang mumpuni.

“Diperlukan juga inovasi dalam proses pemurnian dan pengolahannya. Selain harus ditopang oleh teknologi modern, faktor pendukung yang tak kalah penting adalah sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten,” ujar Menperin Agus dalam keterangan di Jakarta, dikutip Senin (2/5/2025). []