Mukhtarudin dan Pramono Anung Sinergi Soal Pelatihan, Sertifikasi dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

KEMENTERIAN Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) menjalin kerja sama strategis dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menyiapkan pekerja migran Indonesia yang kompeten, berdaya saing global, dan terlindungi.

Kerja sama itu ditandai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (29/10/2025).

Mukhtarudin menjelaskan, kolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta merupakan upaya untuk memperkuat ekosistem penyiapan pekerja migran dari hulu hingga hilir.

Menurut anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI periode 2019-2025 ini, kebutuhan tenaga kerja dunia kini telah bergeser dari sektor berkeahlian rendah (low skill) menuju sektor berkeahlian menengah dan tinggi (medium-high skill).

“Kami ingin pekerja migran Indonesia tidak hanya unggul dari sisi kuantitas, tapi juga kualitas. Dunia kerja luar negeri kini menuntut tenaga profesional di berbagai sektor, bukan lagi hanya di sektor domestik,” ujar Mukhtarudin.

KemenP2MI, lanjut Mukhtarudin, terus memperluas sinergi dengan pemerintah daerah untuk memperkuat pelatihan, sertifikasi keahlian, dan perlindungan pekerja migran.

Mukhtarudin mengaku DKI Jakarta memiliki fasilitas pelatihan memadai dan sumber daya manusia (SDM), yang potensial untuk menjadi pusat pengembangan pekerja migran profesional.

“Jakarta memiliki kesiapan SDM dan sarana pelatihan yang lengkap. Karena itu, kami memperkuat kolaborasi agar pekerja migran dari DKI Jakarta dapat menjadi tenaga kerja yang kompeten, aman, dan menjadi contoh bagi daerah lain,” ujarnya.

Di sisi lain, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyambut baik kerja sama dengan Kementerin Pekerja Migran tersebut.

Pramono menegaskan, Pemprov DKI Jakarta siap mendukung pemerintah pusat dalam menyiapkan tenaga kerja profesional di berbagai sektor potensial, sejalan dengan tren kebutuhan pasar tenaga kerja global.

“Kami akan fokus menyiapkan tenaga kerja di bidang pengelasan (welder), perhotelan (hospitality), dan sektor industri lain yang membutuhkan keahlian menengah dan tinggi,” ujar Pramono.

Pramono menyebut DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk membuka penempatan tenaga kerja di negara-negara yang memberikan peluang besar bagi tenaga profesional, seperti Jepang, Korea Selatan, Eropa, hingga Tiongkok.

Melalui kerja sama ini, KemenP2MI dan Pemprov DKI Jakarta meneguhkan komitmen bersama untuk melahirkan lebih banyak tenaga kerja migran Indonesia yang terampil, terlindungi, dan siap bersaing di pasar global, sekaligus menjadikan DKI Jakarta sebagai role model daerah peningkatan kapasitas dan pemberdayaan pekerja migran yang profesional. []

Leave a Reply