PENYALURAN calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke berbagai negara dipastikan tak hanya soal jumlah, tetapi juga kesiapan dan keterampilan.
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, menegaskan pentingnya pembekalan skill agar tenaga kerja Indonesia punya daya saing tinggi di luar negeri. Hal itu disampaikan Mukhtarudin saat meninjau Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN) Prima Duta Sejati, Kamis (9/10/2025).
Dalam kunjungannya, menteri yang baru sebulan menjabat itu sekaligus melepas keberangkatan 630 calon PMI yang akan bekerja di Korea Selatan, Jepang, Taiwan, dan Hong Kong.
“Kami ingin memastikan pekerja migran kita berangkat dengan skill, mental, dan perlindungan yang baik,” ujarnya, dikutip dari RadarBromo.
Mukhtarudin juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan pihak swasta dalam penyiapan tenaga kerja migran.
“Harus ada transparansi, pembinaan bahasa, dan pendampingan konsisten agar pekerja migran kita terlindungi secara menyeluruh,” tegasnya.
Ratusan calon PMI tersebut akan bekerja di berbagai sektor industri. Mulai dari pembuatan kapal, perakitan pesawat, konstruksi, perawatan, hingga manufaktur makanan.
Direktur PT Prima Duta Sejati, Maxixe Mantofa, memastikan lembaganya terus meningkatkan kualitas pelatihan. “Kami mencetak tenaga kerja yang terampil dan berintegritas tinggi agar bisa mengharumkan nama Indonesia di luar negeri,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Pasuruan Shobih Asrori mengapresiasi langkah tersebut. Ia menilai program pelatihan dan penyaluran PMI turut membantu mengurangi angka pengangguran sekaligus memberi kontribusi nyata terhadap devisa negara. “Para PMI adalah pahlawan devisa. Kami harap kesempatan ini terus dikembangkan,” jelasnya. []











