Ilham Permana: PT PAL Harus Jadi Garda Depan Kemandirian Alutsista 2029

ANGGOTA Komisi VII DPR RI, Ilham Permana menilai Indonesia harus melakukan percepatan transformasi industri pertahanan maritim agar mampu bersaing di tingkat global. Hal itu disampaikan saat kunjungan kerja spesifik Komisi VII ke PT PAL Indonesia di Surabaya, Sabtu (7/12/2025).

Menurutnya, PT PAL tidak hanya berperan sebagai galangan kapal, tetapi sebagai pilar utama kemandirian pertahanan laut Indonesia. Karena itu, transformasi menuju galangan kapal digital dan ramah lingkungan dinilai mutlak dilakukan.

“PT PAL adalah garda depan kemandirian pertahanan maritim Indonesia. Ke depan, kita ingin PAL menjadi digital & green defence shipyard pertama di Asia Tenggara. Transformasi ini bukan sekadar teknologi, tetapi bagian dari strategi besar menjaga kedaulatan laut Indonesia,” ujar Ilham, dikutip dari laman DPR RI.

Ia menilai perkembangan industri global menuntut galangan kapal untuk mengadopsi desain efisien, digital twin, otomasi, dan teknologi rendah emisi. Negara yang berhasil memenuhi standar tersebut akan memiliki posisi lebih kuat di pasar ekspor kapal perang maupun kapal niaga.

Selain digitalisasi, legislator Dapil Jawa Barat III ini  menyoroti pentingnya skema pembiayaan yang kompetitif. Ia mendorong pemerintah menyiapkan mekanisme sovereign-backed export credit untuk memperkuat posisi PT PAL di pasar internasional yang selama ini didominasi oleh shipyard dengan dukungan pembiayaan negara.

“Pembiayaan adalah kunci. Tanpa dukungan ekspor dan kredit defensif yang kuat, kita sulit bersaing dengan Korea Selatan, Turki, atau Tiongkok. Indonesia perlu masuk gelanggang dengan instrumen yang setara,” katanya.

Pada sisi hulu, Komisi VII mengusulkan penerapan kebijakan TKDN berbasis risiko teknologi, dengan fokus pada komponen kritis seperti propulsi, radar, sensor, dan sistem tempur. Menurut Ilham, penguasaan komponen strategis ini akan menentukan tingkat kemandirian alutsista nasional pada 2029.

Dalam kunjungan tersebut, Komisi VII juga mendorong PT PAL mengembangkan modular export kit, yakni platform kapal yang dapat dikustomisasi dengan cepat untuk negara berkembang, serta mengoptimalkan model bisnis drydock-as-a-service untuk memperkuat Surabaya sebagai pusat MRO regional.

“Kemandirian alutsista 2029 tidak boleh menjadi slogan. Komisi VII akan mengawal transformasi PT PAL agar industri pertahanan maritim kita mampu bersaing dan memberi nilai tambah bagi bangsa,” ujar Ilham. []

Leave a Reply