Airlangga Hartarto: ICA-CEPA Jadi Tonggak Baru Perdagangan Indonesia-Kanada

CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 80

INDONESIA dan Kanada memperkuat kerja sama ekonomi melalui kelanjutan perundingan untuk penandatanganan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA).

Pertemuan yang dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Duta Besar Kanada untuk Indonesia dan Timor Leste Jess Dutton itu membahas perundingan ICA-CEPA, potensi kerja sama perdagangan, dan perkembangan negosiasi tarif resiprokal kedua negara dengan Amerika Serikat (AS).

“Perjanjian ICA-CEPA ini diharapkan mampu membuka peluang yang lebih luas bagi peningkatan perdagangan barang, jasa, serta investasi antara Indonesia dan Kanada,” ujar Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (20/8/2025), dikutip dari Antara.

Pentingnya kolaborasi Pemerintah Indonesia dengan Kanada sebagai landasan kuat dalam meningkatkan hubungan ekonomi bilateral yang saling menguntungkan, sekaligus mendorong diversifikasi kerja sama di berbagai bidang, kata Airlangga.

Ambassador Jess menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia atas selesainya seluruh proses akhir penyusunan dokumen perjanjian ICA-CEPA. Perjanjian tersebut diharapkan dapat menjadi momentum sekaligus membahas agenda kerja sama di bidang perdagangan, energi dan keamanan kedua negara.

Selain itu, Ambassador Jess juga mengapresiasi pencapaian Indonesia dalam negosiasi tarif resiprokal dengan AS berupa pengurangan tarif dari 32 persen menjadi 19 persen. Selanjutnya, mendiskusikan terkait potensi kerja sama untuk meningkatkan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Kanada.

Perjanjian ICA-CEPA menjadi CEPA pertama Indonesia di kawasan Amerika Utara. Menurut Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono, perjanjian itu sudah diselesaikan dalam waktu dua tahun.

Perundingan perjanjian ICA-CEPA telah diselesaikan pada Desember 2024. Rencananya, perjanjian ICA-CEPA kemungkinan akan ditandatangani pada September atau Oktober 2025.

“Dua tahun perundingan dengan Kanada selesai, dan ICA-CEPA akan menjadi CEPA pertama kita dengan kawasan Amerika Utara. Mudah-mudahan bisa juga menjadi satu hal yang membuka akses cukup signifikan buat kita,” ujar Djatmiko.

Indonesia dan Kanada telah menandatangani Pernyataan Bersama Penyelesaian ICA-CEPA yang akan membuat akses pasar produk Indonesia semakin luas di Amerika Utara.

Penandatanganan dilakukan Menteri Perdagangan RI Budi Santoso dan Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng.

Setelah perjuangan kedua Tim Perunding selama lebih dari 2,5 tahun, Indonesia akhirnya berhasil memiliki perjanjian perdagangan komprehensif dengan Kanada. Melalui ICA-CEPA itu, ia mengatakan akses pasar produk-produk Indonesia akan semakin luas hingga ke wilayah Amerika Utara, khususnya Kanada.

Selain perdagangan barang, perjanjian itu juga akan memberikan preferential treatment bagi penyedia jasa Indonesia, termasuk untuk sektor jasa bisnis, telekomunikasi, konstruksi, pariwisata dan transportasi.

Untuk investasi, perjanjian tersebut akan mempermudah akses investasi di sektor manufaktur, pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan dan penggalian, serta infrastruktur energi.

Perjanjian itu juga mencakup komitmen lainnya, yaitu hak kekayaan intelektual, praktik regulasi yang baik, niaga elektronik (e-commerce), persaingan usaha, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), pemberdayaan ekonomi perempuan, lingkungan dan ketenagakerjaan. []

Leave a Reply