SEKRETARIS Fraksi Partai Golkar DPR RI, Mukhtarudin, menilai pidato perdana Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR 2025 sebagai seruan moral sekaligus alarm bagi seluruh elemen bangsa, khususnya DPR, untuk serius memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
Mukhtarudin menyoroti pernyataan tegas Prabowo: “Rakyat harus sejahtera, kalau rakyat tidak sejahtera, saya katakan kita gagal sebagai negara merdeka.” Menurutnya, kalimat itu bukan sekadar retorika, tetapi mandat nyata bagi pemerintah dan parlemen.
“Pidato Presiden adalah cambuk bagi kami di DPR agar lebih serius menjalankan fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran demi mewujudkan kesejahteraan rakyat. Ini bukan hanya tanggung jawab eksekutif, tetapi juga legislatif sebagai representasi rakyat,” ujarnya, Sabtu (16/8/2025), dikutip dari FraksiGolkar.
Politisi asal Kalteng itu menegaskan Fraksi Golkar akan mendorong legislasi pro-UMKM, memperkuat regulasi ketahanan pangan dan energi, serta mengawal anggaran agar tepat sasaran pada program pro-rakyat. “Kami di Golkar berkomitmen menjadi mitra strategis pemerintah untuk memastikan rakyat hidup dengan martabat,” tegasnya.
Mukhtarudin juga menilai gaya kepemimpinan Prabowo yang lugas dan berorientasi pada solusi menjadi modal penting. Menurutnya, pernyataan Presiden bahwa bangsa gagal jika rakyat tidak sejahtera adalah pengingat keras bahwa tugas negara belum tuntas.
Lebih jauh, ia mengajak akademisi, pelaku usaha, hingga masyarakat sipil bersinergi mendukung agenda kesejahteraan nasional. “Pidato Presiden adalah titik awal bagi kita semua untuk introspeksi dan bekerja lebih keras,” tandasnya.
Mukhtarudin menegaskan, Fraksi Golkar akan menjadi garda terdepan dalam memastikan setiap kebijakan di DPR selaras dengan visi besar Presiden. “Indonesia harus bukan hanya merdeka secara politik, tapi juga sejahtera secara ekonomi dan sosial,” pungkasnya. []