Soedeson Tandra: Tim Transformasi Polri akan Tunduk pada Komite Reformasi Presiden

ANGGOTA Komisi III DPR RI Soedeson Tandra meyakini, tim transformasi yang dibentuk secara internal oleh kepolisian akan tunduk pada Komite Reformasi Polri yang dibentuk oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Menurut dia, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menggagas pembentukan tim internal tersebut memahami tujuan utama Prabowo dalam membentuk Komite Reformasi Polri.

“Ya, prinsipnya Presiden itu adalah pemimpin tertinggi bangsa ini. Oleh karena itu, pasti tim yang dibentuk oleh Polri itu akan tunduk kepada tim yang dibentuk oleh Presiden, gitu intinya,” ujar Soedeson, saat dikonfirmasi, Jumat (3/10/2025).

“Siapa yang mau membangkang terhadap perintah Presiden, ya kan? Betul enggak? Presidenlah yang mempunyai kekuasaan tertinggi dan saya yakin bahwa pimpinan Polri sudah tahu persoalan itu,” sambung dia, dikutip dari Kompas.

Politikus Partai Golkar itu menekankan bahwa tim transformasi di internal Polri justru ingin membantu mempersiapkan hal-hal yang nantinya diperlukan oleh Komite Reformasi Polri.

“Jadi, tidak ada tumpang tindih. Kan begini, yang tahu internal Polri adalah Polri, betul enggak? Tetapi bentukan dari Presiden itu untuk memenuhi unsur objektivitasnya, kan gitu kan? Jadi saling mengisi, tidak tumpang tindih,” pungkas Soedeson.

Diberitakan sebelumnya, Komite Reformasi Polri yang digagas Presiden Prabowo Subianto mulai menunjukkan titik terang. Pembentukan komite ini dilakukan sebagai langkah evaluasi dan perbaikan di institusi Polri.

Sosok Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, Eks Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, hingga Eks Ketua Mahkamah Konstitusi Jimmy Jimly Ashiddiqie bakal bergabung di komite tersebut.

“Saya kira mungkin pada paling lambat pertengahan Oktober (2025) sudah akan diumumkan komisi reformasi kepolisian itu,” kata Yusril, di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (26/9/2025).

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi sebelumnya menegaskan bahwa komite tersebut berbeda dengan Tim Transformasi Reformasi yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di internalnya. Namun, pemerintah dan Polri disebut memiliki semangat yang sama untuk memperbaiki institusi kepolisian.

“Iya kan semangatnya sebenarnya sama ya, tapi kemudian kan internal kepolisian juga menginisiasi, ya kita apresiasi dengan terbentuknya tim reformasi,” kata Prasetyo, di Gedung DPR RI, Selasa (23/9/2025).

Wakil Sekretaris Negara Bambang Eko Suhariyanto mengungkapkan bahwa komite bentukan Presiden akan menjadi tim utama dalam reformasi institusi kepolisian. “Yang penting, yang utama itu adalah yang dari tim bentukan presiden,” ujar Bambang.

Namun, menurut Bambang, Komite Reformasi Kepolisian dan Tim Transformasi Reformasi Polri akan saling bekerja sama. Tim bentukan Kapolri yang terdiri dari 47 jenderal dan lima perwira menengah akan membantu komite bentukan Presiden Prabowo.

“Jadi, tim yang reformasi itu, Presiden tetap akan membentuk tim reformasi sehingga kemudian nanti, di dalam tim Polri itu, dia akan membantu kita. Jadi ada sinergi di situ,” kata Bambang. []

Leave a Reply