Sarmuji Apresiasi Ultimatum Prabowo: Rakyat Harus Diutamakan Daripada Rasa Kasihan Kepada Menteri

SEKJEN Partai Golkar M Sarmuji menanggapi soal menanggapi Presiden Prabowo Subianto yang mengultimatum para menterinya jangan sampai diberi peringatan hingga tiga kali jika tak mau di-reshuffle atau diganti. Sarmuji menyebutkan, jika tidak bisa diperbaiki, rasa kasihan kepada menteri memang harus dikesampingkan.

“Kalau memang sudah tidak bisa diperbaiki ya tentu orientasi kepada rakyat harus didahulukan dibandingkan rasa kasihan kepada para Menteri,” kata Sarmuji di DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (22/10/2025), dikutip dari Detik.

Sarmuji mengatakan hal yang disampaikan Prabowo itu merupakan langkah yang bijak. Karena bukan hanya urusan ketegasan, tapi juga memberikan kesempatan perbaikan kepada para menterinya.

“Pak Prabowo, Presiden Prabowo menyampaikan kalau sudah diperingatkan tiga kali nanti akan dilakukan reshuffle itu suatu langkah bijak,” ucap dia.

“Di satu sisi, ada ketegasan dari Presiden, tapi di sisi yang lain memberikan kesempatan untuk melakukan perbaikan sebanyak tiga kali,” tambahnya.

Sebelumnya, Prabowo mengingatkan para menteri agar bekerja dengan benar dan tidak melakukan penyalahgunaan. Ia mewanti-wanti kepada menterinya, jika tiga kali diberi peringatan masih ‘nakal’ akan diganti.

“Anak buah saya hebat-hebat ya. Kalau ada satu dua nakal, saya peringati ya kan?” kata Prabowo saat memberikan orasi ilmiah di sidang senat terbuka Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di The Trans Luxury Hotel, Jawa Barat, Sabtu (18/10/2025).

“Satu kali peringatan masih masih nakal, masih nggak mau dengar, dua kali peringatan, tiga kali, apa boleh buat reshuffle,” lanjutnya.

Prabowo tak akan takut menghadapi para ‘maling’ di negeri ini. Ia yakin rakyat berada di belakangnya. “Saya tidak ragu-ragu, saya akan hadapi kalau koruptor, koruptor, maling, saya hadapi bersama Saudara-saudara. Saya yakin, saya yakin rakyat Indonesia di belakang saya, saya percaya itu,” ujarnya. []

Leave a Reply