PIDATO kenegaraan Presiden Prabowo Subianto dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan RI menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), salah satunya melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program ini telah disalurkan kepada 20 juta penerima setiap harinya dan berhasil memperbaiki gizi 82,9 juta anak Indonesia. Presiden menekankan, MBG bukan sekadar program sosial, tetapi pondasi untuk mencetak generasi sehat, cerdas, dan produktif di masa depan.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi VII DPR RI, Rycko Menoza, menyampaikan bahwa pemerintah perlu terus melakukan evaluasi agar pelaksanaan program MBG berjalan maksimal. Menurutnya, program yang bertujuan mulia ini harus mampu menjawab tantangan nyata bangsa, seperti menekan angka stunting, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air.
“Dilihat dari berbagai macam program yang ada, ada yang tentu harus dievaluasi termasuk kemarin yang MBG karena yang masih di beberapa tempat ada hal-hal yang mungkin tidak baik, selalu mengevaluasi apa-apa yang menjadi lebih kelemahan dari masing-masing daerah,” ujar Rycko, dikutip dari Golkarpedia.
Ia menekankan bahwa evaluasi bukan berarti menolak program, melainkan memastikan agar manfaatnya benar-benar dirasakan secara merata di seluruh daerah. Dengan begitu, program MBG dapat menghadirkan pembangunan yang berkeadilan sekaligus memperkuat daya saing bangsa melalui generasi muda yang lebih sehat dan berkualitas.
Rycko menambahkan, keberhasilan program pemerintah tidak hanya diukur dari jumlah penerima manfaat, tetapi juga dari kualitas dampak yang dihasilkan. Pemerintah perlu memastikan distribusi dan pengawasan berjalan baik agar setiap anak Indonesia, baik di kota besar maupun pelosok desa, mendapatkan hak gizi yang sama.
“Program MBG harus menjadi instrumen nyata dalam membangun SDM unggul, bukan hanya sebagai angka capaian dalam laporan, tetapi benar-benar menyentuh kehidupan masyarakat,” tegas politisi Partai Golkar ini. []