Rycko Menoza: Desa Wisata Jangan Hanya Jadi Destinasi, Tapi Tingkatkan Kesejahteraan

KOMISI VII DPR RI tengah berupaya untuk membuat standardisasi desa atau kampung wisata di Indonesia. Hal ini dilakukan demi menghadirkan regulasi sebagai pedoman bagi suatu daerah saat hendak membangun titik destinasi wisata di desa.

“Standardisasi ini menjadi sangat penting agar masyarakat ketika ingin membangun titik destinasi wisata dalam sebuah desa itu punya regulasi standar,” ujar Anggota Komisi VII DPR RI, Siti Mukaromah usai Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII ke Kampung Wisata Baselang Bakung Jaya di Kota Jambi, Provinsi Jambi, Jumat (26/9/2025), dikutip dari laman DPR RI.

Lebih lanjut Ia bilang jangan sampai suatu desa yang hendak menjadi destinasi wisata tapi tidak punya manfaat penting bagi masyarakat di sekitarnya. Selain itu infrastruktur hingga aturan pengunjung ke desa wisata tersebut juga kata dia harus diatur.

Perkembangan desa wisata di Indonesia sangat pesat. Data Jadesta Kemenparekraf menunjukkan hingga akhir 2024 terdapat 6.042 desa wisata terdaftar.

“Standardisasi itu harus ada dalam beberapa hal. Entah itu konsepnya segi akses, titik lokasi dengan potensi kemudian pola kerja atau hubungan masyarakat di desa tersebut dan dengan pemerintahan,” ungkap legislator PKB itu.

Sementara itu, Ketua Tim Kunspek Komisi VII DPR RI ke Jambi, Rycko Menoza menyoroti pentingnya pemanfaatan masyarakat lokal di dalam suatu desa wisata. Sebuah desa wisata menurutnya haruslah memberikan dampak untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitarnya.

“Kalau kita lihat desa wisata yang sudah maju di pulau Jawa di Bali itu kan benar-benar mendapatkan devisa desa. Jadi, kita harapkan yang level berkembang pun jangan buru-buru naik kelas. Kalau bisa dia ini benar-benar ada dampak kepada masyarakat,” ujarnya saat diwawancara di waktu yang sama.

Dalam peta pariwisata Indonesia, Desa Wisata hadir sebagai konsep pengembangan wilayah yang semakin diminati. Bukan sekadar tempat berlibur, desa wisata adalah sebuah destinasi yang menyajikan integrasi antara entitas daerah, akomodasi, hingga fasilitas pendukung lainnya yang disajikan dalam struktur masyarakat desa itu sendiri.

Wisatawan diajak untuk merasakan keunikan hidup di pedesaan dengan adanya kearifan lokal, adat istiadat, potensi alam, hingga kreasi masyarakat setempat. []