ANGGOTA Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Ranny Fahd Arafiq, memberikan sorotan tajam terhadap kinerja dan kesiapan sejumlah petugas haji Indonesia di musim haji 1446 H/2025 M. Ia menyoroti masih adanya petugas yang belum memiliki pengalaman berhaji atau bahkan belum pernah menunaikan umrah, namun tetap ditugaskan mendampingi jemaah di tanah suci.
“Masih ada petugas haji yang belum pernah berangkat haji, bahkan belum pernah umrah. Mereka diberangkatkan dalam kondisi belum mengerti medan, belum paham dinamika di lapangan,” ujar Ranny dalam keterangannya di Jakarta, dikutip dari FraksiGolkar, Minggu (8/6/2025).
Menurutnya, penugasan petugas yang minim pengalaman dapat berdampak pada kenyamanan dan keselamatan jemaah. Ia pun mendorong Kementerian Agama serta otoritas terkait untuk mulai menyiapkan pelatihan teknis dan mental bagi calon petugas sejak dini.
“Kalau pun belum punya pengalaman, seharusnya dibekali pelatihan yang standar dan sistematis. Jangan asal tunjuk. Ini soal tanggung jawab besar mendampingi jutaan jemaah,” tegas Wakil Ketua Umum PP KPPG tersebut.
Ranny juga menyoroti adanya pandangan keliru dari sebagian petugas yang menganggap jemaah Indonesia bisa menjalani ibadah haji tanpa banyak bantuan. Ia menolak anggapan bahwa karena niat jemaah kuat, maka mereka bisa bertahan sendiri.
“Ini ibadah haji, bukan sekadar soal niat. Dibutuhkan kesiapan mental, fisik, dan pendampingan maksimal. Jangan sampai ada pernyataan ‘jemaah bisa jalan sendiri’, lalu petugas abai. Ini soal pelayanan, bukan sekadar keberangkatan,” pungkasnya.
Ranny berharap ke depan, profesionalitas, empati, dan kesiapan petugas menjadi prioritas utama dalam penyelenggaraan ibadah haji, demi menjaga kenyamanan dan kekhusyukan para tamu Allah SWT. []