ANGGOTA Komisi IX DPR RI, Ranny Fahd Arafiq menekankan pentingnya pelatihan vokasi sebagai solusi strategis menghadapi persoalan pengangguran di kalangan generasi muda. Dalam dialog publik bersama masyarakat dan pemangku kepentingan ketenagakerjaan, ia menyatakan bahwa banyak anak muda Indonesia memiliki potensi besar, tetapi kurang dibekali keterampilan kerja yang sesuai kebutuhan industri.
“Ketidaksesuaian antara dunia pendidikan dan dunia kerja menjadi penyebab utama tingginya pengangguran usia produktif,” ujar Ranny, Selasa (15/7/2025), dikutip dari FraksiGolkar.
Menurutnya, pelatihan vokasi yang terarah dan berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia, terutama dalam menghadapi era digital dan industri 4.0. Ia mendorong pemerintah memperluas akses pelatihan yang relevan, bukan hanya mengandalkan ijazah formal.
“Yang dibutuhkan industri sekarang adalah skill nyata dan kompetensi praktis. Itu yang harus kita fasilitasi,” tegas legislator dari Fraksi Partai Golkar itu.
Ranny juga mengapresiasi program pelatihan gratis dari Kementerian Ketenagakerjaan dan lembaga pelatihan. Namun, ia menilai sinergi antara dunia usaha, pendidikan, dan pemerintah perlu diperkuat agar pelatihan vokasi benar-benar tepat sasaran dan menghasilkan tenaga kerja siap pakai.
“Anak muda Indonesia tidak kekurangan semangat, tapi sering kali tidak dibekali skill yang pas. Negara harus hadir memastikan mereka siap kerja atau bahkan siap buka usaha,” tandasnya.
Ranny berharap sistem vokasi nasional ke depan lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan industri agar mampu menjawab tantangan ketenagakerjaan secara berkelanjutan. []