ANGGOTA Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Puteri Anetta Komarudin, mendorong PT Geo Dipa Energi untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya panas bumi nasional sebagai bagian dari strategi transisi energi nasional. Hal ini disampaikannya menyusul rendahnya pemanfaatan energi panas bumi Indonesia yang baru mencapai sekitar 11 persen dari total potensi sebesar 23,6 Giga Watt (GW).
“Geo Dipa Energi memiliki peran strategis untuk menggali dan memanfaatkan potensi besar ini. Ini penting agar kita bisa mempercepat transisi energi dan mulai menggantikan PLTU batu bara secara bertahap. Selain itu, ini juga selaras dengan komitmen pengurangan emisi karbon dalam Perjanjian Paris,” ujar Puteri melalui keterangan pers di Jakarta, dikutip dari FraksiGolkar, Sabtu (26/7/2025).
Pemerintah, melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 Tahun 2025 tentang Peta Jalan Transisi Energi Sektor Ketenagalistrikan, telah menetapkan target kapasitas panas bumi sebesar 22,7 GW pada tahun 2060. Puteri menilai, target ambisius ini perlu diimbangi dengan strategi bisnis dan eksplorasi agresif oleh Geo Dipa.
“Menurut data Kementerian ESDM, ada 362 titik panas bumi yang telah diidentifikasi. Geo Dipa harus mengambil peran lebih aktif dalam mengeksplorasi potensi tersebut dan menyelaraskan rencana bisnisnya dengan roadmap nasional transisi energi,” tegas Puteri.
PT Geo Dipa Energi merupakan BUMN sekaligus Special Mission Vehicle yang ditugaskan mengelola pengembangan energi panas bumi. Saat ini, perusahaan mengoperasikan dua pembangkit di Dieng dan Patuha dengan total kapasitas 120 MW.
Direktur Utama Geo Dipa Energi, Yudistian Yunis, menjelaskan bahwa perusahaannya tengah melakukan sejumlah ekspansi besar dalam pengembangan panas bumi.
“Kami sedang membangun Dieng Unit 2 dan Patuha Unit 2 masing-masing sebesar 55 MW. Target operasionalnya tahun 2027. Selain itu, kami juga menyusun studi kelayakan untuk tambahan 245 MW di Dieng Unit 3 dan 4, serta menjajaki kemitraan untuk Unit 6, 7, dan 8,” ungkap Yudistian dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XI DPR RI pada Rabu (23/7/2025).
Tak hanya itu, Geo Dipa juga tengah melakukan eksplorasi dengan potensi total mencapai 610 MW di wilayah Dieng, Patuha Utara, Candi Umbul Telomoyo, dan Arjuno Welirang.
Langkah pengembangan panas bumi dinilai penting sebagai bagian dari strategi jangka panjang Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan menurunkan emisi karbon sektor ketenagalistrikan.
“Panas bumi merupakan sumber energi terbarukan yang bersih, stabil, dan berkelanjutan. Ini bisa menjadi tulang punggung ketahanan energi nasional di masa depan,” tambah Puteri. []