PARTAI Golkar merespons cepat bencana yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Rizki Faisal mengirim bantuan logistik ke tiga provinsi terdampak, yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
Bantuan didistribusikan melalui struktur DPD Golkar masing-masing provinsi pada Minggu (30/11/2025). Bantuan yang dikirim terdiri dari paket sembako, selimut dan tikar, paket kebersihan, pasokan air bersih, serta 1.400 potong pakaian baru.
Khusus Sumatera Barat, jumlah pasokan air bersih ditambah karena wilayah tersebut mengalami krisis air akibat kerusakan fasilitas dan terputusnya jalur distribusi.
Rizki menyampaikan bahwa langkah cepat ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.
“Pak Bahlil meminta seluruh jajaran bergerak cepat. Bencana ini menyangkut kebutuhan dasar warga, jadi harus ditangani segera,” kata Rizki dalam keterangan resminya, Senin (1/12/2025), dikutip dari RMOL.
Sekretaris DPD I Partai Golkar Kepulauan Riau itu memastikan bantuan bergerak menuju titik pengungsian dan lokasi yang paling terdampak. Di Sumbar, fokus diarahkan pada kebutuhan air bersih dan sanitasi.
Sementara di Aceh dan Sumut, bantuan diprioritaskan untuk kebutuhan pangan, perlengkapan tidur, dan logistik harian para pengungsi. Legislator Golkar itu berharap penyaluran bantuan ini dapat membantu warga yang terdampak.
“Kita mungkin tidak bisa mencegah bencana, tetapi kita bisa hadir dan membantu. Itu yang kami lakukan,” demikian Rizki Faisal.
Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sebagian besar Pulau Sumatera semakin menunjukkan skala tragedi yang memilukan.
Hingga Minggu malam (30/11/2025), jumlah korban meninggal dunia terus bertambah, menjadikan peristiwa ini salah satu bencana alam terburuk di tahun 2025.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, melaporkan bahwa total warga yang meninggal dunia per Minggu 30 November 2025, telah mencapai 442 jiwa, sementara 402 orang lainnya masih dinyatakan hilang di tiga provinsi terdampak di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. []











