KETUA Bidang Keagamaan dan Kerohanian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Nusron Wahid, menolak namanya dikaitkan dengan isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar mengganti ketua umum Bahlil Lahadalia.
“Saya tidak tahu tentang isu tersebut,” kata Nusron kepada media di acara Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kalimantan Selatan di Fugo Hotel Banjarmasin, Minggu (3/8/2025), dikutip dari RMOL.
Nusron yang Menteri ATR/kepala BPN juga membantah isu bahwa ada pembicaraan antara dirinya dengan istana terkait rencana Munaslub. Bahkan dia menjamin tidak ada pembicara serupa antara istana dengan elit Golkar lainnya.
“Sampai hari ini tidak pernah ada pembicaraan di lingkungan istana kepada saya, ataupun kepada pihak-pihak lain di lingkungan Partai Golkar yang membicarakan tentang masalah isu Munaslub,” tegas dia.
Bersama Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia dan didampingi Sekjen Sarmuji, Bendahara Umum Sari Yuliati dan jajaran pengurus lainnya, Nusron yang hadir dalam konferensi pers menegaskan bahwa saat ini fokus terhadap sejumlah topik berkaitan dengan program-program pemerintah mulai dari pengentasan kemiskinan, swasembada pangan dan energi, hilirisasi, mensukseskan program 3 juta rumah untuk menyediakan hunian layak, sekolah rakyat, dan lain-lain.
“Tidak ada topik-topik pembicaraan yang saudara tanyakan (munaslub Golkar),” demikian kata Nusron Wahid.
Isu Munaslub Partai Golkar mencuat beberapa hari terakhir. Kabar yang beredar menyebut istana sudah merestui ketua umum Bahlil Lahadalia diganti.
Kabarnya dorongan agar Bahlil diganti menguat seiring anggapan di kalangan internal bahwa dia terlalu Jokowi yang mulai dianggap sebagai aib. Golkar dihitung terbenam jika tetap dibawah kendali Bahlil karena terus-terusan menjadikan beringin penopang Jokowi yang bukan lagi presiden.
Informasi yang beredar menyebutkan restu istana disampaikan kepada Nusron Wahid yang telah dipanggil menghadap ke Hambalang. Munaslub kabarnya digelar sebelum ganti tahun. []