MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menepati komitmennya dalam membantu masyarakat terdampak bencana hidrometeorologi di Pulau Sumatra melalui penyaluran bantuan kemanusiaan serta percepatan pemulihan pasokan dan infrastruktur energi di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Di Sumatra Utara, realisasi bantuan bagi warga Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, mulai berjalan. Hingga Sabtu (13/12/2025), sebanyak 100 unit tenda telah tiba dan diserahkan kepada pemerintah daerah setempat untuk segera didistribusikan kepada warga terdampak.
Sebanyak 156 tenda lainnya masih dalam perjalanan dari Bandara Minangkabau menuju Batang Toru. Keterlambatan pengiriman disebabkan antrean kargo udara serta kondisi medan distribusi yang sulit.
“Untuk di Sumatra Utara, Kementerian ESDM mengirimkan bantuan berupa Genset sebanyak 10 unit, matras angin 77 buah, starlink 5 unit, jet cleaner 10 unit, gergaji mesin 9 unit, lampu emergency sebanyak 3 box, dan tenda sebanyak 256 set,” jelas Ketua Tim ESDM Siaga Bencana Rudy Sufahriadi di Jakarta, Sabtu (13/12/2025), dikutip dari Antaranews.
Selain penyaluran bantuan logistik, pemulihan infrastruktur energi di Sumatra Utara juga hampir sepenuhnya rampung. Seluruh 406 SPBU, 383 agen LPG, dan 46 SPBE telah kembali beroperasi. Sementara itu, pasokan listrik telah menjangkau hampir seluruh pelanggan di wilayah terdampak.
Sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi masyarakat, pemerintah juga menindaklanjuti kebijakan penghapusan utang Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi debitur terdampak bencana di Aceh dan Sumatra Utara. Kebijakan tersebut disampaikan Presiden RI Prabowo Subianto saat kunjungannya ke Aceh pada Minggu (7/12), dengan sasaran petani, nelayan, dan pelaku usaha mikro yang terdampak langsung.
Di Aceh, Menteri ESDM meminta Tim ESDM Siaga Bencana mendirikan dan mengoperasikan posko dapur umum di Kabupaten Bireuen sejak Rabu (3/12/2025). Posko tersebut berperan dalam memenuhi kebutuhan pangan ribuan pengungsi dan warga terdampak.
Pemulihan pasokan listrik di Aceh juga terus dipercepat. Progres perbaikan transmisi Brandan–Langsa telah mencapai sekitar 85 persen dan ditargetkan tersambung kembali dengan sistem kelistrikan Sumatra Utara pada 17 Desember.
“Pemulihan listrik di Aceh ini menjadi perhatian utama Kementerian ESDM. Berbagai upaya dilakukan untuk mengembalikan pasokan listrik sebagaimana mestinya. Penyambungan transmisi dengan sistem Sumut sedang dilakukan, ditambah dengan pemasangan PLTD untuk mendukung pasokan listrik,” ujar Rudy.
Untuk memperkuat sistem kelistrikan Banda Aceh, Kementerian ESDM memasang Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan total kapasitas 50 MW. Tambahan mesin 5 MW di PLTD Leung Bata telah masuk ke sistem 20 kV Aceh pada Sabtu (13/12/2025), sementara 5 MW lainnya dijadwalkan beroperasi pada 14 Desember. PLTD Krueng Raya berkapasitas 15 MW ditargetkan beroperasi pada 23 Desember, sedangkan PLTD Ulee Kareng berkapasitas 25 MW masih dalam tahap pembebasan lahan dan pengiriman mesin dengan target commissioning pada 30 Januari 2026.
Pasokan BBM dan LPG tetap menjadi prioritas, khususnya di wilayah yang masih terisolasi. Distribusi dilakukan melalui jalur darat, laut, dan udara. Di Aceh, ketahanan stok BBM jenis bensin tercatat aman hingga 30 jam dan solar 33 jam. Sebanyak 141 dari 156 SPBU serta 118 dari 133 agen LPG telah kembali beroperasi.
“Meskipun ada kendala aspek safety untuk pengangkutan LPG via pesawat, kami tidak menyerah. Suplai LPG untuk wilayah utara Aceh kini kami topang menggunakan kapal dari Terminal LPG Arun serta pengiriman tabung lewat jalur darat pantai barat,” ujar Rudy, Jumat (12/12/2025).
Sementara itu, di Sumatra Barat, bantuan juga telah direalisasikan. Satu unit genset dikirimkan ke Masjid Suhada di Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, sehingga warga dapat kembali melaksanakan Sholat Jumat pada Jumat (5/12/2025). Secara keseluruhan, sebanyak 35 genset telah disalurkan untuk warga Kecamatan Palembayan.
PLN turut mempercepat pemulihan jaringan listrik dengan pemasangan tiang listrik tegangan rendah, termasuk pada malam hari. Di sektor energi, seluruh 147 SPBU, 172 agen LPG, dan 14 SPBE di Sumatra Barat telah kembali beroperasi normal. []











