Menteri ESDM Bahlil Lahadalia: Indonesia Peringkat Dua Terbesar Energi Panas Bumi Dunia

MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia memiliki posisi yang kuat sebagai salah satu negara dengan energi panas bumi terbesar di dunia.

“Indonesia merupakan salah satu pusat terbesar dari energi panas bumi dunia, berada di posisi kedua setelah Amerika Serikat (AS),” kata Bahlil dalam sambutannya di The 11th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition 2025 yang digelar di JICC Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2025), dikutip dari Antaranews.

Dalam paparannya, Bahlil mengatakan Indonesia memiliki total kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dengan angka 2.744 megawatt (MW). Sementara, AS yang menduduki posisi teratas dunia memiliki kapasitas sebesar 3.937 MW. “Sementara, total potensi dan cadangan geothermal di Indonesia 23.742 MW,” ujar dia menambahkan.

Dengan posisinya yang strategis, Bahlil mengatakan Indonesia sangat terbuka dengan kolaborasi multipihak termasuk negara-negara sahabat untuk saling mendukung upaya transisi energi yang lebih bersih.

“Indonesia terbuka untuk berbagi pengalaman, teknologi, dan praktik terbaik dengan negara negara sahabat. Mari kita bersama memimpin revolusi energi bersih, demi ekonomi yang tangguh dan warisan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” kata dia.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan pemerintah memiliki paket kebijakan komprehensif untuk percepatan ekosistem energi panas bumi.

“Pemerintah tidak hanya menargetkan, tetapi juga menyiapkan ekosistem kondusif. Indonesia ingin menjadi rujukan global pengembangan geothermal yang berkelanjutan,” ujar Eniya.

Ketua Umum Indonesian Geothermal Association (API/INAGA) Julfi Hadi mengatakan, panas bumi adalah satu-satunya energi terbarukan yang bisa beroperasi 24 jam secara stabil dengan faktor kapasitas di atas 90 persen, sehingga dinilai menjadi fondasi ideal untuk sistem energi bersih yang tangguh dan berkelanjutan.

“Lebih dari itu, panas bumi merupakan tulang punggung transisi energi Indonesia sekaligus pilar menuju swasembada energi yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo,” kata Julfi.

Di sisi lain, ajang IIGCE 2025 menghadirkan lebih dari 15 pembicara internasional, termasuk CEO perusahaan global, menteri energi dari berbagai negara, dan peneliti terkemuka.

Selain itu, acara menampilkan lebih dari 150 perusahaan, pameran internasional, forum investasi dengan potensi transaksi hingga 2 miliar dolar Amerika Serikat (AS), serta peluncuran lima proyek geothermal strategis nasional.

Dengan kehadiran delegasi dari 22 negara, IIGCE 2025 juga memperkuat posisi Indonesia sebagai hub utama kebijakan dan teknologi panas bumi dunia. Forum ini juga meluncurkan Indonesia Geothermal Excellence Center, yang merupakan pusat riset dan pengembangan panas bumi di Asia Pasifik. []