RENCANA PT Aneka Tambang Tbk (Antam) untuk mengimpor emas disambut baik oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Menurutnya, Langkah tersebut dilakukan demi menjaga ketersediaan pasokan dalam negeri. Pasalnya, produksi emas nasional saat ini belum mampu memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Bahlil mengungkapkan, sebagian besar produksi emas nasional berasal dari dua perusahaan besar, yakni PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Setiap tahun, gabungan keduanya menghasilkan sekitar 80 ton emas, yang diperoleh dari proses pemurnian konsentrat tembaga di smelter masing-masing.
“Dari sekitar 3 juta ton konsentrat Freeport, dihasilkan 50?”60 ton emas. Sementara Amman menghasilkan sekitar 18?”20 ton dari 970 ribu ton konsentrat,” jelas Bahlil dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Kamis (16/10/2025), dikutip dari RMOL.
Namun begitu, produksi saat ini belum optimal. Tambang bawah tanah milik Freeport, Grasberg Block Cave, mengalami insiden longsor yang menghambat aktivitas operasional. Peristiwa tersebut juga menyebabkan tujuh pekerja meninggal dunia.
“Setelah insiden di tambang Freeport, produksi konsentrat terganggu. Pemerintah ikut berduka dan kini tengah mengevaluasi agar produksi bisa kembali normal,” ujar Bahlil.
Dalam situasi ini, Antam dinilai perlu menjalin kemitraan secara business to business (B2B) untuk menjaga ketersediaan emas di pasar domestik. Langkah ini juga bertujuan mendukung sektor industri, perhiasan, dan keuangan yang bergantung pada logam mulia.
Pemerintah terus memantau perkembangan di lapangan dan mendorong percepatan pemulihan produksi untuk memastikan stabilitas pasokan emas nasional tetap terjaga. []