MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotedjo mengatakan program Cek Kesehatan Gratis di Sekolah (CKG Sekolah) menjadi langkah penting pemerintah dalam membangun generasi muda yang sehat sekaligus membuka peluang penjaringan calon atlet potensial sejak dini.
“Program ini sangat bermanfaat karena memberikan gambaran awal kondisi fisik dan mental siswa. Dari sini bisa terlihat potensi-potensi anak muda yang mungkin bisa dibina menjadi atlet masa depan,” kata dia saat meninjau pelaksanaan CKG Sekolah di SMKN 26 Jakarta di Jakarta, Senin (4/8/2025), dikutip dari Antara.
Dia menjelaskan data hasil pemeriksaan dari program ini akan menjadi acuan penting untuk memahami lanskap kesehatan anak muda Indonesia secara menyeluruh. Pemeriksaan antara lain mencakup deteksi anemia, obesitas, tekanan darah tinggi, kadar gula, dan aspek kejiwaan.
“Ini bukan hanya soal kesehatan, tapi juga mendukung proses scouting atlet. Kita jadi punya basis data untuk mencari bibit unggul dari usia sekolah,” ujarnya.
Program CKG Sekolah bagian dari inisiatif nasional Cek Kesehatan Gratis yang telah diluncurkan pada 10 Februari 2025 dan telah menjangkau lebih dari 16 juta penduduk. Mulai 4 Agustus, cakupan program diperluas ke sekolah-sekolah.
Kementerian Kesehatan menargetkan 53,8 juta siswa dari sekitar 282 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia dapat mengikuti program ini. Bagi siswa yang belum terjangkau, layanan bisa diakses melalui puskesmas. “Kalau belum dilakukan di sekolah, silakan ke puskesmas terdekat. Ini gratis dan sangat bermanfaat,” kata Dito.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto atas dukungan terhadap ekosistem olahraga nasional, termasuk pembangunan infrastruktur, peningkatan gizi, serta peluncuran beasiswa khusus bagi atlet dan tenaga olahraga.
“Kita ingin mencetak atlet yang tidak hanya kuat secara fisik, tapi juga cerdas dan berpendidikan. Beasiswa olahraga ini memberi mereka akses luas ke pendidikan tinggi tanpa batasan,” ujarnya. []