TURNAMEN UAH International Super Series V 2025 di Solo menjadi angin segar bagi pembinaan tenis meja Indonesia di tengah lesunya kompetisi nasional akibat dualisme organisasi.
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mengapresiasi penuh ajang ini sebagai bentuk nyata dukungan terhadap kemajuan cabang olahraga yang sempat tertinggal.
“Kemenpora sangat mengapresiasi usaha dan pengorbanan UAH (Ustaz Adi Hidayat) dalam membina dan mengembangkan olahraga tenis meja sebagai bentuk penghargaan dan dukungan atas pencapaian UAH dalam mengembangkan tenis meja di Indonesia,” kata Dito dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (30/6/2025), dikutip dari Antara.
Menurut Dito yang menghadiri penutupan turnamen itu di Universitas Muhammadiyah Solo, Minggu sore kemarin, turnamen seperti ini sangat penting sebagai ajang pembinaan dan penjaringan talenta di tengah minimnya kompetisi tenis meja nasional dalam beberapa tahun terakhir.
Turnamen itu juga menghadirkan atmosfer kompetitif yang berkualitas karena diikuti negara-negara kuat tenis meja seperti China, Korea Selatan, Hongkong, Thailand, dan Singapura. “Semoga tenis meja Indonesia terus berkembang dan berjaya di kancah dunia,” kata Dito.
Dito berharap kontribusi swasta dan komunitas menjadi motor penggerak saat federasi terpecah.
Penggagas acara ini, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan pemerintah dan antusiasme seluruh peserta turnamen.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Menpora yang sudah mendukung acara ini, kepada seluruh peserta saya juga ucapkan terima kasih. Semoga ke depan turnamen UAH International Super Series ini bisa mendunia,” kata UAH.
Turnamen edisi kelima ini ditutup dengan seremoni penyerahan medali dan trofi juara. China menjadi juara, disusul Hongkong pada posisi kedua, dan Thailand di peringkat ketiga. []