Menko Airlangga Hartarto Undang Swiss untuk Berkolaborasi di Berbagai Area Strategis

CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 80

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan serta Federal Councillor Swiss Guy Parmelin guna mengundang Swiss berkolaborasi di berbagai area strategis.

Dalam pertemuan di Paris, Prancis itu, kedua pihak membahas beberapa agenda kerja sama bilateral seperti perdagangan dan investasi, kerja sama ketenagakerjaan, dan dukungan untuk aksesi Indonesia ke dalam Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

“Total perdagangan Indonesia–Swiss di tahun 2024 tercatat sebesar 2,33 miliar dolar AS atau sebesar 0,47 persen dari nilai seluruh perdagangan Indonesia dan dunia. Ekspor Indonesia tercatat mencapai 1,5 miliar dolar AS dengan impor sebesar 800 juta dolar AS,” kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (4/6/2025), dikutip dari Antara.

Sementara itu, realisasi investasi Swiss di Indonesia pada tahun 2024 mencapai 244,9 juta dolar AS, meningkat sebesar 63,22 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Nilai ini berkontribusi sebesar 0,41 persen terhadap total investasi asing (Foreign Direct Investment/FDI) di Indonesia pada tahun yang sama.

Adapun saat ini terdapat sekitar 150 perusahaan Swiss yang beroperasi di Indonesia, sedangkan di Swiss ada 11 bisnis yang dioperasikan oleh diaspora Indonesia di sana.

Untuk terus meningkatkan hubungan kedua negara, Airlangga mendorong penguatan kerja sama dan perluasan ke sektor-sektor strategis.

“Pemerintah Indonesia mengapresiasi Pemerintah Swiss yang telah menyelenggarakan Pertemuan ke-10 Joint Economic and Trade Commission (JETC) di Bern pada 23 April 2024 lalu. Kami mengundang Swiss untuk kolaborasi di area strategis seperti investasi industri berbasis teknologi dan rendah karbon, kesehatan, dan ekonomi digital,” tutur Menko Airlangga.

“Kami juga akan mendukung peningkatan pemanfaatan Indonesia-EFTA CEPA, termasuk kolaborasi pendidikan vokasi dan pengembangan professional,” imbuhnya.

Selanjutnya terkait aksesi OECD, Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia pada hari ini telah berhasil menyerahkan Initial Memorandum (IM), yang menjadi tonggak penting dalam perjalanan aksesi Indonesia.

“Indonesia mengapresiasi dukungan Swiss dalam pembukaan diskusi aksesi dan selama proses aksesi berjalan. Kami harap Swiss dapat terus memberikan dukungan untuk aksesi Indonesia, termasuk melalui kerja sama teknis dan berbagi pengalaman,” jelasnya. []