Mendukbangga Wihaji: Program Genting Telah Bantu 229.000 Anak Asuh dengan Total Rp 226 Miliar

CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 80

MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menyatakan Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) telah membantu 229 ribu anak asuh se-Indonesia dengan total bantuan yang diberikan sebesar Rp226 miliar hingga Juli 2025.

“Genting telah membantu 229 ribu anak asuh se-Indonesia, melalui orang tua asuh kita yang hampir 15 ribu, kalau dikapitalisasi, ada sekitar Rp226 miliar yang sudah kita berikan pada rakyat Indonesia khusus untuk Genting,” katanya di Jakarta, Kamis (17/7/2025), dikutip dari Antara.

Ia mengemukakan, saat ini prevalensi stunting secara nasional menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) sudah mengalami penurunan dari sebelumnya 21,5 persen pada tahun 2023 menjadi 19,8 persen pada tahun 2024.

“Walaupun sudah menurun, tetapi kalau dihitung ini sama, 21,5 persen di tahun 2023 artinya kalau ada 10 balita, dua di antaranya stunting, dan 19,8 persen itu kalau dihitung masih sama juga, dari 10 balita, ada dua yang stunting,” ujar dia.

Untuk itu, menurutnya, perlu kolaborasi multipihak yang melibatkan banyak pemangku kepentingan demi menurunkan angka stunting yang ditargetkan dapat turun hingga 14 persen.

“Kita pentahelix, keroyokan melibatkan banyak stakeholders. Sekarang sudah ada Makan Bergizi Gratis (MBG), bagian dari mendukung nutrisi, dengan Genting yang meng-cover apa yang belum bisa dipenuhi oleh pemerintah,” paparnya.

Menurutnya, ada tiga hal utama yang memengaruhi angka stunting, yakni air bersih, sanitasi, dan pernikahan dini. Di setiap daerah, faktor-faktor tersebut berbeda antara satu wilayah dengan lainnya.

Ia mencontohkan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Rote, yang memiliki empat masalah utama penyebab angka stunting di kedua wilayah tersebut masih sangat tinggi, yakni asupan gizi, air bersih, sanitasi, dan pernikahan dini.

“Oleh karena itu kita intervensi, tidak semua bisa di-cover pemerintah, malah kalau ditangani sendiri oleh pemerintah bisa terjadi tumpang tindih,” ucapnya.

Kemendukbangga/BKKBN selama ini fokus pada intervensi sensitif atau tidak langsung, yang tujuan besarnya untuk mengubah perilaku masyarakat, dioptimalkan dengan bantuan lebih dari 600 ribu pasukan tim pendamping keluarga (TPK) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Wihaji juga menandatangani kesepakatan bersama dengan berbagai instansi untuk Program Genting, mulai dari Kimia Farma, Bank Syariah Indonesia (BSI), Kita Bisa, dan Indofood. []