MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menyoroti pentingnya membuka peluang wirausaha bagi lansia produktif. Melalui program “Lansia Enterpreneur”, lansia diajak untuk berdaya guna dan menopang perekonomian keluarga.
“Program ini menyasar lansia usia 60–65 tahun agar tetap aktif lewat kegiatan kewirausahaan. Mereka masih bisa berkarya meski terbatas secara fisik,” ujar Menteri Wihaji dalam kegiatan Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-29 Tahun 2025: Lansia Bahagia Indonesia Sejahtera, Jakarta, Senin (3/6/2025), dikutip dari RRI.
Wihaji menjelaskan, pemerintah memfokuskan lansia enterpreneur pada sektor ekonomi mikro yang ringan namun tetap menghasilkan pendapatan yang layak. Kolaborasi dengan Kementerian Tenaga Kerja menjadi kunci dalam pengembangan potensi ekonomi lansia.
“Fisik mereka mungkin terbatas, tapi semangat mereka sangat tinggi. Wirausaha adalah solusi paling memungkinkan untuk lansia,” ucapnya.
Wihaji berharap program lansia interventor ini bisa mengurangi beban ekonomi serta memperkuat ketahanan keluarga. Pelatihan dan pendampingan akan terus diberikan agar lansia siap menghadapi tantangan kewirausahaan.
“Dengan keterampilan dan pendampingan yang tepat, lansia bisa tetap mandiri secara finansial. Mereka juga bisa menginspirasi generasi muda,” kata Wihaji.
Melalui pendekatan ini, lanjutnya, lansia tak hanya bertahan, tapi juga berkembang sebagai pelaku usaha kecil dan menengah. Ia mengatakan, pemerintah menginginkan lansia tetap menjadi aset pembangunan, bukan hanya penerima kebijakan sosial. []