Mendukbangga Wihaji Dorong Mahasiswa Manfaatkan Program Magang untuk Bonus Demografi

CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 80

MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN, Wihaji mengatakan lewat program magang mahasiswa bisa memberikan kontribusi kepada negara untuk meraih bonus demografi.

Hal tersebut disampaikan Wihaji saat menjadi pemateri utama pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Brawijaya (UB) tahun 2025 di Kota Malang, Jawa Timur, pada Selasa (12/8/2025).

“Negara hadir untuk menjawab bonus demografi. Maka, mahasiswa harus produktif dengan keterampilannya yang ditunjukkan dengan salah satu caranya yakni magang,” ujar dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (13/8/2025), dikutip dari Antara.

Menurut dia, mahasiswa baru yang termasuk ke dalam usia produktif menjadi kunci untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dalam menghadapi tantangan nasional dan global untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 dan berpengaruh terhadap kemakmuran penduduk.

Ia menambahkan, pemerintah juga telah merumuskan pembangunan kependudukan berdasarkan siklus kehidupan, sekaligus membuat program-program intervensi prioritas yang harus dilakukan.

Pada balita 0-5 tahun, intervensi yang dilakukan berupa pemenuhan gizi dan pola asuh. Anak SD hingga SMP berusia 6-14 tahun juga dilakukan intervensi gizi dan jaminan sekolah. Kemudian, bagi anak SMA-mahasiswa berumur 15 hingga 21 tahun, intervensi berupa pembekalan keterampilan atau vokasi dan magang.

Sedangkan pada usia emas (22-54 tahun), masyarakat juga diberikan pelatihan keterampilan atau vokasi dan produktivitas, sementara untuk usia silver (55-64 tahun), diberikan intervensi kesehatan dan persiapan pensiun.

“Terakhir, lansia berusia 65 tahun ke atas, intervensinya berupa penanganan kesehatan dan perlindungan sosial,” katanya.

Ia mengemukakan, Kemendukbangga/BKKBN telah bertransformasi menjadi stimulator pembangunan manusia yang menempatkan keluarga di pusat kebijakan.

“Presiden sangat fokus dengan generasi emas dengan penerus masa depan Indonesia. Di dalam visi Indonesia emas ada empat isu, yaitu sumber daya manusia unggul, ekonomi yang maju, pembangunan yang merata, dan negara yang demokratis,” tuturnya.

Selain itu, Kemendukbangga/BKKBN juga melaksanakan Astacita Presiden dan Wakil Presiden, khususnya poin keempat dan keenam yakni memperkuat sumber daya manusia dan pengentasan kemiskinan.

“Sementara fokus kementerian adalah pengendalian penduduk, menangani disparitas, persebaran, serta tantangan dan peluang bonus demografi,” demikian Wihaji. []

Leave a Reply