SEKJEN Partai Golkar Muhammad Sarmuji mengaku tak mengetahui isu reshuffle yang mencuat ke publik. Termasuk, perombakan kabinet yang diisukan menyasar Menteri Koordinator (Menko) Airlangga Hartarto karena bakal menjadi duta besar (dubes) RI.
“Kalau itu kami tidak tahu ya, karena itu wewenang penuh Pak Presiden (Prabowo Subianto),” kata Sarmuji di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/6/2025), dikutip dari MediaIndonesia.
Sarmuji menyerahkan urusan reshuffle ke Presiden Prabowo Subianto. Hal itu merupakan hak prerogatif Kepala Negara.
“Jadi urusan reshuffle, apakah jadi dilakukan reshuffle, kapan waktunya, siapa saja yang di-reshuffle, formatnya seperti apa, kita serahkan penuh kepada Presiden,” ucap Sarmuji.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto enggan berkomentar terkait kemungkinan dirinya terkena perombakan atau reshuffle kabinet. Politikus Golkar itu mengaku tidak mengetahui informasi tersebut.
“Enggak paham,” ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Mei 2025.
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia juga mejawab diplomatis soal isu perombakan kabinet. Ketua Umum Partai Golkar itu menegaskan kewenangan perombakan kabinet sepenuhnya berada di tangan Presiden Prabowo Subianto.
“Kita itu jangan berpikir atau bertindak melampaui batas kewenangan. Kewenangan itu adalah hak prerogatif Bapak Presiden, ya,” kata Bahlil. []