HUBUNGAN Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia dan Presiden Prabowo Subianto masih dekat, baik secara fisik maupun perspektif visi-misi.
Demikian antara lain disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham merespons peristiwa Prabowo tidak menyalami Bahlil saat mengantar lawatan Kepala Negara ke Singapura, Minggu (15/6/2025).
“Cara berpikir Golkar, kedekatan harus dilihat dalam perspektif visi-misi, bukan hanya sekadar arti fisik,” kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, dikutip Rabu (18/6/2025) dari RMOL.
Sebagai anggota Kabinet Merah Putih, Bahlil juga selalu menjalankan tugas dan arahan Presiden Prabowo. Yang terbaru adalah turun ke lapangan mengatasi tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Dari sisi kepartaian, Partai Golkar juga punya visi dan misi sesuai asta cita Presiden Prabowo dalam gerakan pembangunan nasional.
“Lalu dimana kerenggangannya? Golkar sudah mengambil ketetapan berada pada bagian terdepan melakukan asta cita sebagai sebuah gerakan pembangunan,” katanya.
Rumor kerenggangan hubungan Bahlil dan Prabowo mencuat setelah momen Prabowo tidak menyalami Bahlil terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.
Saat kejadian, Menteri ESDM itu turut melepas kepergian Prabowo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu, 15 Juni 2025 sore.
Di momen itu, Prabowo menyalami beberapa pejabat seperti Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka; Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad; dan Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi. Sementara kepada Bahli, Prabowo hanya menunjuk Bahlil tanpa bersalaman. []