GUBERNUR Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud memanfaatkan ajang East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025 tidak semata untuk mempromosikan budaya, tetapi juga menyisipkan pesan mengenai peluang investasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) kepada para delegasi mancanegara.
Rudy, di Samarinda, Sabtu, mengemukakan EBIFF menjadi momentum yang tepat untuk mempersiapkan Kaltim sebagai pintu gerbang utama menuju IKN. Menurutnya, posisi strategis ini diperkuat dengan pertumbuhan positif di sektor pariwisata dan kebudayaan daerah.
“Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa pembangunan dapat berjalan berdampingan dengan pelestarian budaya dan ekowisata,” kata Gubernur Rudy Mas’ud di hadapan para delegasi mancanegara, dikutip dari Antara.
Ia menegaskan, Kaltim semakin siap menjadi etalase Indonesia yang modern sekaligus kaya akan identitas budaya.
Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni menambahkan festival budaya internasional ini berfungsi sebagai pintu masuk untuk kerja sama yang lebih luas, terutama di bidang ekonomi serta investasi.
EBIFF tahun ini dihadiri oleh delegasi dari enam negara, yaitu India, Korea Selatan, Rumania, Rusia, Polandia, dan tuan rumah Indonesia. Ia menambahkan, seringkali para delegasi melanjutkan kunjungan mereka untuk berwisata setelah acara selesai, yang secara langsung memberikan dampak ekonomi.
“Sebagai tuan rumah, kami mengajak mereka melihat perkembangan Ibu Kota Nusantara. Biasanya mereka membawa pesan-pesan positif ini ke negaranya masing-masing,” katanya.
Lebih lanjut, Presiden International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts (CIOFF) Indonesia Said Rachmat mengungkapkan bakal menjadikan Kaltim sebagai tuan rumah Kongres CIOFF Dunia pada Oktober 2026.
Dia menyampaikan, semua negara anggota CIOFF pada ajang pertemuan tersebut, sekitar 50 perwakilan negara hadir di Kaltim. Bukan partisipan festival, melainkan para presiden CIOFF dari seluruh dunia,” ujar Said Rachmat.
“Kehadiran mereka diharapkan bisa lebih menduniakan kearifan Kaltim. Ini adalah bagian dari target kami agar dalam waktu kurang dari lima tahun, festival di Kaltim dikenal di seluruh dunia dan mampu mendatangkan lebih banyak turis,” ujarnya pula. []