GUBERNUR Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Hidayat Arsani menegaskan akan memberantas penyelewengan bahan bakar minyak (BBM) subsidi bagi nelayan, guna mendorong hasil tangkapan ikan dan kesejahteraan keluarga nelayan di daerah itu.
“Saat ini nelayan kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi ini dan mereka terkadang mengguna jerigen mencari dan membeli BBM dengan harga dua kali lipat agar bisa melaut,” kata Hidayat Arsani di Pangkalpinang, Sabtu (9/8/2025).
Ia meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas pelaku penyelewengan BBM bersubsidi ini karena program subsidi ini merupakan amanat Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Saya minta kepolisian tangkap penyelewengan BBM subsidi ke tambang-tambang timah ilegal ini. Polisi jangan ‘86′ penyelewengan BBM subsidi nelayan karena ini perintah gubernur,” ujarnya, dikutip dari Antara.
Ia menyatakan Pertamina sudah mengalokasikan BBM bersubsidi bagi nelayan sesuai dengan jumlah kapal dan kebutuhan BBM nelayan untuk melaut.
“Pertamina sudah menyalurkan BBM subsidi ini kepada nelayan, namun kenyataan nelayan masih membeli BBM eceran karena BBM subsidi di SPBUN habis diselewengkan untuk tambang ilegal,” katanya.
Menurut dia, penyelewengan BBM subsidi tentunya penjualan hasil tangkapan ikan nelayan ini tidak maksimal untuk meningkatkan ekonomi keluarga nelayan karena mereka membeli BBM eceran dengan harga tinggi.
“Kepolisian tangkap dan tidak lagi istilah 86-86. Asal ada orang yang bukan nelayan membeli BBM subsidi nelayan langsung tangkap karena BBM subsidi ini harus sampai kepada nelayan. Tidak akan kaya memakan minyak subsidi ini karena ini amanat presiden,” katanya. []