Gandung Pardiman: Pariwisata Budaya Harus Jadi Prioritas Ekonomi Nasional

ANGGOTA Komisi VII DPR RI Gandung Pardiman menekankan pentingnya pengembangan pariwisata berbasis budaya sebagai strategi jangka panjang dan prioritas untuk memperkuat ekonomi nasional.

Menurut legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Yogyakarta tersebut, kekayaan budaya Indonesia yang amat beragam merupakan potensi besar yang belum sepenuhnya digarap maksimal.

“Pengembangan pariwisata yang berbasis pada kekayaan budaya Indonesia –termasuk budaya lokal, sejarah, dan tradisi– harus menjadi prioritas,” kata Gandung dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (5/8/2025), dikutip dari Antara.

Dia lantas mencontohkan Yogyakarta sebagai salah satu destinasi yang telah berhasil membangun ekosistem pariwisata berbasis budaya. “Ini harus menjadi contoh baik bagi destinasi lainnya di Indonesia,” ucapnya.

Dia mengatakan wisatawan tidak hanya berkunjung sekali ke Yogyakarta, tetapi cenderung kembali karena merasa terikat secara emosional dengan pengalaman yang mereka alami.

“Wisatawan yang datang ke Yogyakarta pasti menyimpan seribu rindu untuk kembali. Destinasi wisata seperti ini memberikan rasa nyaman, tenang, damai, dan menghadirkan pengalaman baru yang berbeda,” ujarnya.

Gandung meyakini dengan optimalisasi potensi budaya maka sektor pariwisata dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.

Dia merujuk pada data devisa dari sektor pariwisata Indonesia yang mencapai 3,74 miliar USD pada tahun 2024, dan memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar 4,01 hingga 4,5 persen.

“Sektor pariwisata tidak hanya mendatangkan devisa, tapi juga menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 25 juta orang. Ini adalah sektor yang nyata dampaknya bagi kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Dia juga mendorong kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ekosistem pariwisata berbasis budaya.

Legislator Partai Golkar itu menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, komunitas lokal, dan pelaku industri pariwisata.

“Kita perlu membangun pariwisata budaya yang inklusif dan berkelanjutan. Butuh kerja sama lintas kementerian dan berbagai pemangku kepentingan agar pembangunan pariwisata tidak hanya bersifat temporer, tapi berdampak jangka panjang,” katanya.

Dia pun mengusulkan beberapa langkah strategis yang perlu menjadi perhatian, di antaranya adalah pengembangan infrastruktur di daerah-daerah dengan potensi budaya tinggi.

Selanjutnya, promosi pariwisata berbasis budaya melalui kanal domestik dan internasional, serta pelatihan bagi masyarakat lokal untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya dan pelayanan prima bagi wisatawan.

“Dengan langkah strategis dan komitmen bersama untuk menjalankannya, saya sangat optimis bahwa pariwisata berbasis budaya dapat menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional,” kata dia. []

Leave a Reply