MEMPERINGATI Hari Mangrove Dunia yang jatuh pada 26 Juli 2025, Anggota Komisi VII DPR RI Gandung Pardiman mengajak pemerintah memanfaatkan momen ini sebagai titik balik penguatan ekowisata mangrove di Indonesia.
Ia mendorong Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk tidak hanya fokus pada konservasi, tapi juga menjadikan hutan mangrove sebagai destinasi wisata unggulan bertaraf internasional.
“Indonesia memiliki ekosistem mangrove terluas di dunia. Potensi ini harus dioptimalkan, baik untuk perlindungan lingkungan maupun pengembangan destinasi wisata berkelanjutan,” ujar Gandung dalam keterangannya, dikutip Selasa (29/7/2025) dari FraksiGolkar.
Menurutnya, mangrove bukan sekadar pelindung alami dari abrasi dan perubahan iklim, tetapi juga menyimpan potensi besar sebagai objek wisata edukatif dan ramah lingkungan. Sejumlah kawasan mangrove di Indonesia telah menjadi destinasi populer, seperti Taman Wisata Alam Angke Kapuk (Jakarta), Hutan Mangrove Wonorejo (Surabaya), Mangrove Karimunjawa (Jawa Tengah), Ekowisata Wakatobi (Sulawesi Tenggara), serta Kawasan Mangrove Benoa di Bali.
Gandung menyebut, konsep green tourism atau pariwisata hijau yang sedang digalakkan pemerintah dapat menjadikan ekowisata mangrove sebagai pilar penting dalam strategi pengembangan pariwisata nasional.
“Hari Mangrove Dunia seharusnya jadi momentum kolektif untuk mengedukasi masyarakat, menarik minat wisatawan, dan mendorong keterlibatan industri pariwisata dalam pelestarian ekosistem pesisir,” katanya.
Ia juga berharap program-program pemerintah yang lahir dari peringatan ini bisa menggandeng pelaku UMKM, komunitas lokal, hingga pemandu wisata. Kolaborasi itu dinilai penting untuk meningkatkan daya tarik kawasan serta memperkuat ekonomi hijau yang inklusif.
Gandung menegaskan bahwa melalui pengelolaan yang tepat, Indonesia tidak hanya mampu mempertahankan perannya sebagai pemimpin global dalam konservasi mangrove, tetapi juga menjadikan ekosistem tersebut sebagai tulang punggung pariwisata berkelanjutan. []