WAKIL Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono menyoroti penurunan transaksi judi online sepanjang 2025. Ia mengapresiasi langkah kolaboratif antara Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi), Aparat Penegak Hukum (APH), serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam menekan aktivitas ilegal tersebut.
“Dalam lanskap digital yang semakin kompleks, saya mengapresiasi setinggi-tingginya kolaborasi antara Kemenkomdigi, APH, dan PPATK yang telah menunjukkan langkah tegas dan terukur dalam menekan praktik judi online. Penurunan transaksi hingga 57 persen bukan hanya capaian statistik, tetapi bukti nyata bahwa sinergi antar-lembaga mampu menjaga integritas ruang siber nasional secara efektif dan berkelanjutan,” ujar Dave dalam keterangannya, Minggu (9/11/2025).
Ia menilai capaian ini merupakan bukti bahwa pendekatan lintas sektor yang berbasis data dan penegakan hukum menghasilkan dampak nyata. Dave menyoroti langkah Kemenkomdigi yang menutup lebih dari 2,45 juta situs dan konten terkait judi online dalam kurun Oktober 2024–November 2025.
“Ini bukan sekadar angka, tapi cerminan dari ketegasan negara dalam melindungi masyarakat dari dampak destruktif judi online,” ujar Dave, dikutip dari Detik.
Ia juga menekankan pentingnya peran PPATK dalam memetakan aliran dana dan mengidentifikasi pola transaksi mencurigakan yang menjadi pintu masuk bagi penegakan hukum. Legislator Golkar ini menilai peran dari PPATK strategis.
“Tanpa analisis keuangan yang presisi, penindakan akan kehilangan arah. Di sinilah PPATK memainkan peran strategis,” tambahnya.
Dave menilai bahwa sinergi antara Kemenkomdigi, PPATK, dan APH merupakan model kolaborasi yang patut dijadikan acuan dalam penanganan kejahatan siber lainnya. Ia mendorong agar pendekatan ini diperkuat dengan regulasi yang adaptif dan sistem pengawasan yang lebih terintegrasi.
“Keberhasilan ini harus menjadi momentum untuk membangun ekosistem digital yang sehat, aman, dan berdaya saing. Kita tidak boleh lengah, karena pelaku kejahatan digital terus berinovasi. Negara pun harus lebih cepat dan lebih cerdas,” imbuhnya. []











