Bahlil Lahadalia Kehilangan Sahabat, Kenang Arif Budimanta Sebagai Ekonom & Mitra Kerja

MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku terkejut setelah memperoleh kabar meninggalnya mantan Staf Khusus Bidang Ekonomi pada era pemerintahan Joko Widodo, Arif Budimanta.

Bahlil bercerita, pada pagi hari tadi, telepon selulernya berdering saat menerima pesan masuk. Pesan itu berisi kabar bahwa mantan Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu telah berpulang.

“Saya jujur kaget. Padahal dua bulan lalu masih berkomunikasi,” katanya setelah menghadiri pemakaman Arif di Tempat Pemakaman Umum Layur, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Sabtu (6/9/2025), dikutip dari Tempo.

Bahlil merasa kehilangan figur Arif, bukan hanya sebagai ekonom, melainkan juga sahabat yang pernah saling membantu ketika menjalankan kebijakan pemerintahan.

“Semoga almarhum diterima di sisi Allah, ditempatkan di surga, diampuni dosa-dosanya, dan keluarga yang ditinggalkan memperoleh ketabahan dan perlindungan,” ujar Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Arif Budimanta meninggal pada Sabtu dini hari, 6 September 2025. Sejumlah pejabat negara dan kerabat tampak hadir di rumah duka untuk mendoakan serta mengantarkan Arif ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Berdasarkan pengamatan Tempo di rumah duka Arif di bilangan Rawamangun, Jakarta Timur, tampak datang Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Ahmad Muzani; mantan Gubernur Jakarta, Anies Rasyid Baswedan; dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.

Lalu ada Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Utut Adianto, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, serta Penasihat Khusus Presiden untuk Urusan Haji Muhadjir Effendy.

Selain itu, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengirim karangan bunga ke rumah duka.

Arif Budimanta tercatat mengenyam pendidikan sarjana di Institut Pertanian Bogor pada 1990 dan jenjang magister pada konsentrasi ekonomi sumber daya alam di Universitas Indonesia pada 1996. Arif juga pernah mengenyam pendidikan di University of Chicago untuk mendalami bidang keuangan. Namanya juga tercatat sebagai peserta Senior Executive Program di Harvard Business School.

Semasa hidup, Arif dikenal sebagai figur dengan latar belakang ekonom dan politikus. Pada 2016 hingga 2020, ia dipercaya sebagai Wakil Ketua Komite Ekonomi Industri Nasional. []

Leave a Reply