ANGGOTA Komisi VIII DPR Atalia Praratya menekankan pentingnya memastikan daerah-daerah terisolasi mendapat perhatian serius, khususnya terkait akses pangan dan logistik. Pasalnya, masih ada daerah-daerah yang belum tersentuh bantuan, yang pastinya mereka saat ini sangat perlu dan butuh dibantu karena akses mereka juga terbatas.
“Tadi dalam laporan yang disampaikan Wagub Sumut, disebutkan ada warga yang bertahan hidup hanya dengan memakan pisang karena terkendala pasokan bantuan. Untuk itu, saya meminta perlunya distribusi bantuan yang lebih cepat dan merata,” kata Atalia usai mengikuti Tim Kunspek Komisi VIII DPR rapat dengan jajaran Pemprov Sumut, Medan, Sabtu (6/12/2025).
Terkait kebutuhan anggaran tambahan, Politisi F-Partai Golkar ini menyatakan siap membahas usulan dari BNPB dan Kementerian Sosial, terutama terkait pembangunan hunian sementara bagi warga yang tidak mungkin tinggal lebih lama di tenda pengungsian.
“Hunian sementara menurut saya sangat penting untuk menjaga kondisi fisik dan mental masyarakat sebelum relokasi permanen dilakukan,” terangnya, dikutip dari laman DPR RI.
Selain itu, Legislator Dapil Jabar I ini juga menegaskan pentingnya percepatan perbaikan infrastruktur dasar seperti jembatan dan jalan yang rusak, mengingat fasilitas itu menjadi jalur utama distribusi bantuan dan mobilitas masyarakat.
Ia menilai penanganan bencana kali ini menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia dan perlu dikaji lebih mendalam untuk memperkuat mitigasi ke depan.
“Kita lihat misalnya beberapa wilayah lain seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, NTT, dan Sulawesi Selatan disebut memiliki risiko bencana serupa. Karena itu, Komisi VIII mendorong adanya kajian komprehensif agar pemerintah dapat menyiapkan langkah-langkah pencegahan yang lebih nyata dan terukur,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, Atalia juga menyampaikan rasa duka dan solidaritas mendalam atas musibah yang berdampak pada lebih dari 1,5 juta warga. Ia menilai kepedulian masyarakat Indonesia sangat luar biasa, terlihat dari banyaknya donasi yang mengalir dari berbagai daerah.
“Ini bentuk solidaritas kepada sesama, yang menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia selalu bergerak bersama ketika ada saudara sebangsa yang mengalami kesulitan,” ucapnya. []











