Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa kehadiran Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025 merupakan bukti nyata komitmen pemerintah untuk memperkuat kolaborasi ekonomi yang inklusif dan berkeadilan di kawasan Asia-Pasifik.
KTT APEC tahun ini mengusung tema “Building a Sustainable Tomorrow”, yang menyoroti pentingnya kerja sama antarnegara dalam membangun masa depan ekonomi yang kuat, adil, dan berkelanjutan di tengah dinamika geopolitik global.
“Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa meningkatnya ketegangan dan perpecahan di dunia dapat mengancam stabilitas ekonomi global. Karena itu, negara-negara Asia-Pasifik perlu menolak segala bentuk perpecahan dan membangun kembali kepercayaan melalui solidaritas ekonomi yang kokoh,” ujar Airlangga Hartarto dikutip dari akun instagramnya @airlanggahartarto_official.
Menurutnya, Indonesia memandang bahwa sistem perdagangan internasional yang adil dan berbasis aturan dengan WTO sebagai poros utama menjadi pilar penting bagi stabilitas global. Sistem ini harus dijaga agar negara maju dan berkembang memiliki kesempatan bersaing secara setara serta berkontribusi terhadap pertumbuhan bersama.
“APEC diharapkan menjadi wadah untuk memperkuat kerja sama ekonomi yang terbuka, adil, dan inklusif. Prinsip keadilan dan keterbukaan adalah fondasi bagi ekonomi kawasan yang berdaya tahan,” jelas Airlangga.
Dalam forum APEC 2025, Presiden Prabowo juga menyoroti meningkatnya ancaman kejahatan lintas negara seperti penyelundupan, penipuan, korupsi, pencucian uang, hingga perdagangan narkotika yang dinilai berpotensi merusak stabilitas ekonomi kawasan.
“Indonesia mendorong kerja sama hukum dan penegakan regulasi yang lebih kuat antarnegara anggota APEC untuk menekan kejahatan transnasional. Kolaborasi ini penting agar sistem keuangan global tetap sehat dan transparan,” tegas Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2017-2024 ini.
Lebih jauh, Airlangga menyebut bahwa Indonesia memiliki peran strategis sebagai jembatan antara negara maju dan berkembang di kawasan Asia-Pasifik. Dengan pengalaman dalam reformasi ekonomi dan transformasi struktural, Indonesia dinilai mampu menjadi mediator dan katalis dalam memperkuat kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan.
“Kehadiran Indonesia di APEC bukan hanya soal diplomasi, tetapi tentang bagaimana memastikan manfaat ekonomi global benar-benar dirasakan masyarakat. Melalui APEC, kita ingin memperluas peluang bagi UMKM, menarik investasi berkelanjutan, memperkuat ketahanan ekonomi, dan berkontribusi terhadap kemakmuran kawasan,” pungkas Airlangga. {golkarpedia}
							










