Airlangga Hartarto: SDM Unggul dan Adaptif Jadi Penentu Keberhasilan Indonesia Emas 2045

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang teknologi sebagai kunci keberhasilan transformasi ekonomi Indonesia.

Ia menyoroti ketahanan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global harus diimbangi dengan penguatan kualitas SDM yang adaptif terhadap perubahan teknologi dan arah transformasi ekonomi hijau.

“Perekonomian Indonesia tumbuh kuat di tengah tantangan global, dengan pertumbuhan mencapai 5,12 persen pada triwulan II 2025. Namun, tantangan ke depan memerlukan kualitas sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing, dan adaptif terhadap perubahan teknologi serta arah transformasi ekonomi hijau,” ujar Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (16/10/2025), dikutip dari Antaranews.

Menurutnya, stabilitas pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di kisaran 5 persen serta inflasi yang terkendali menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia cukup tangguh menghadapi tekanan eksternal.

Meski demikian, lanjutnya,guna mempercepat transformasi menuju ekonomi hijau dan digital, dibutuhkan SDM yang memiliki kompetensi teknologi tinggi.

Dalam orasinya yang bertema ‘Mewujudkan Sumber Daya Manusia Unggul, Adaptif dan Inovatif, Berdaya Saing Global untuk Indonesia Emas 2045’ dalam Upacara Wisuda Universitas Borobudur Tahun 2025, Airlangga menjelaskan strategi pembangunan nasional saat ini yang difokuskan pada hilirisasi industri, digitalisasi ekonomi, serta pengembangan ekonomi hijau dan biru.

Ia menegaskan generasi muda, khususnya lulusan perguruan tinggi, memiliki peran strategis dalam memperkuat daya saing nasional di tengah dinamika transformasi ekonomi global.

“Sekitar 70 persen pekerjaan pada 2030 akan menuntut penguasaan teknologi seperti AI (akal imitasi) dan IoT (Internet of Things). Hal ini membuka peluang besar bagi tenaga kerja muda Indonesia,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Airlangga juga menyoroti empat sektor teknologi prioritas yang harus dikuasai SDM Indonesia, yakni teknologi digital, akal imitasi, semikonduktor, dan bioekonomi (genomika).

Kolaborasi antara dunia pendidikan, industri, dan riset juga didorong untuk menyiapkan talenta yang mampu beradaptasi dengan percepatan perubahan teknologi.

Dalam konteks ekonomi hijau, Pemerintah tengah mempercepat transisi menuju energi bersih, efisiensi sumber daya, serta pengembangan industri ramah lingkungan.

“Generasi muda Indonesia harus menjadi pelopor perubahan, penggerak inovasi, dan penjaga semangat kebangsaan dalam menghadapi dunia yang terus berubah. Transformasi ekonomi hanya dapat berhasil jika didukung SDM yang adaptif, produktif, dan berdaya saing,” tutupnya. []