MENTERI Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menghadiri Festival Tradisi Yaqowiyu (Yaa Qowiyyu) di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (8/8/2025). Kehadirannya mewakili dzuriyyah atau keturunan Ki Ageng Gribig, ulama penyebar Islam pada masa awal Kesultanan Mataram yang dikenal juga sebagai Syekh Wasibagno. Tradisi yang telah berlangsung lebih dari 400 tahun ini sarat nilai sejarah, spiritual, dan persatuan.
Melalui akun Instagram @airlanggahartarto_official, Airlangga menyampaikan bahwa Yaqowiyu bukan sekadar agenda budaya tahunan, tetapi juga momen untuk bersyukur, bertawakal, berikhtiar, berbagi, dan bersedekah.
“Kami bersyukur Yaqowiyu dapat dilaksanakan turun-temurun, melestarikan warisan budaya, mempererat ikatan sosial, sekaligus menggerakkan perekonomian warga. Acara ini dihadiri tidak hanya masyarakat Klaten, tetapi juga pengunjung dari berbagai daerah,” tulisnya, dikutip dari Golkarpedia.
Festival Yaqowiyu rutin digelar setiap Bulan Sapar dalam kalender Jawa. Puncak acara dimulai dengan salat Jumat di Masjid Gedhe Jatinom, dilanjutkan kirab dua gunungan kue apem menuju Oro-oro Sendang Klampeyan. Usai doa bersama, sekitar 54 ribu apem—penganan bundar dari tepung beras—dibagikan kepada ribuan warga yang telah menanti sejak pagi atau sehari sebelumnya. Tradisi sebaran apem dipercaya membawa berkah dan keberuntungan.
Nama “Yaqowiyu” diambil dari potongan doa berbahasa Arab yang memohon kekuatan dan rezeki dari Allah SWT. Adapun kue apem memiliki makna filosofis, berasal dari kata “afwan” yang berarti memohon ampunan.
Airlangga, yang hadir bersama putranya Ravindra Airlangga, juga berziarah ke makam Ki Ageng Gribig sebelum puncak acara. Ia berharap tradisi ini tetap terjaga dan terus memberi manfaat bagi masyarakat.
“Semoga terus lestari, membawa manfaat dan keberkahan bagi seluruh warga,” ujar Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2017–2024 tersebut. []