MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengakselerasi gig economy yaitu perusahaan merekrut pekerja independen/freelancer untuk melakukan pekerjaan temporer yang berbasis hasil.
Menurut dia, akselerasi ekonomi gig di DKI dapat dilakukan mengingat daerah tersebut memiliki tingkat pendapatan per kapita yang cukup tinggi.
“Saya minta di-gas aja untuk ekonomi gig karena dengan demikian ini akan menjadi akselerator, dan ini yang akan membuat Indonesia tumbuh di 8 persen. Kalau kita menggunakan engine gas dan rem seperti pada saat COVID, ini khusus DKI kita cuma ada satu aja, gas terus, gas full,” ucapnya dalam agenda Launching Program Pelatihan Gig Economy dan AI Open Innovation Challenge di Jakarta, Kamis (18/12/2025), dikutip dari Antaranews.
Gig Economy merupakan paket ekonomi ke 8 yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, serta diresmikan peluncuran AI Open Innovation Challenge atau Hackathon untuk mendukung inovasi generasi muda di bidang teknologi.
Airlangga menyampaikan bahwa penggunaan aplikasi teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) di Indonesia tumbuh 127 persen, dan 91 juta peluang kerja baru mengalir ke sektor AI di semester 1-2025.
Data dari Google mengungkapkan Indonesia sebagai negara dengan perusahaan yang mengadopsi AI tertinggi di ASEAN dengan angka 24,6 persen, dan menduduki peringkat nomor 4 di seluruh Asia. Sementara nilai pasar AI di Indonesia diperkirakan mencapai 70,6 miliar dolar AS.
Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan ekosistem AI, serta akan dikembangkan di 15 daerah, bekerja sama dengan berbagai pihak di sektor digital.
Pelatihan Gig Economy bagi Gen Z ini diselenggarakan selama tiga hari, mulai dari 16-20 Desember 2025.
“Tentu program ini akan menyiapkan ke working space yang disiapkan oleh Jakarta. DKI menyiapkan gedung ini (Jakarta Creative Hub) khusus untuk pengembangan digital, dan tadi baru dibuka 1 lantai, punya potensi 6 lantai atau 7 ribu meter, sehingga tentu ekosistem AI ini menjadi ekosistem yang penting,” ungkap Menko Ekonomi.
“Ekosistem AI ini (melibatkan kerja sama) mulai dari Kementerian Ekraf (Ekonomi Kreatif), pemerintah daerah, dan akan didorong untuk 15 daerah, bekerjasama juga dengan sektor digital, antara lain Telkom, kemudian Jababeka, dan juga Grup Emtek siap untuk menjadi mitra untuk pengembangan ini,” ujar dia. []











