Airlangga Hartarto: Ekonomi Digital Jadi Pilar Penting Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif & Berkelanjutan

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memproyeksikan kontribusi sektor digital terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia dapat mencapai 8 persen, dengan target peningkatan menjadi 9-10 persen hingga akhir tahun ini.

Sebab, menurut dia, saat ini ekonomi digital menjadi pilar penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

“Ekonomi digital menjadi pilar penting pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Airlangga dalam acara “Gen Matic (Generasi Melek Teknologi) ASN × TikTok Shop by Tokopedia”, dikutip di Jakarta, Kamis (31/7/2025), dikutip dari Antara.

Dalam paparan tersebut, Airlangga menjelaskan bahwa sektor e-dagang (e-commerce) menjadi kontributor utama ekonomi digital Indonesia, menyumbang sekitar 72 persen dari total nilai ekonomi digital nasional.

Indonesia, menurut dia, telah merupakan pasar digital terbesar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) dengan potensi mencapai 600 miliar dolar AS pada tahun 2030.

“Di era sekarang, penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi diantaranya lewat ekonomi digital. Indonesia merupakan pasar digital terbesar di ASEAN dengan potensi ekonomi digital mencapai 600 miliar dolar AS pada 2030,” jelasnya.

Meski ekonomi digital tumbuh pesat, lanjutnya, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam hal ketersediaan talenta digital. Selama empat tahun terakhir, pekerja profesional di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) baru mencapai 0,8 persen dari total angkatan kerja nasional.

Untuk menjawab tantangan tersebut, pemerintah terus mendorong transformasi digital dalam sektor pelayanan publik, termasuk melalui peningkatan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN).

Langkah ini diwujudkan lewat program pelatihan, kolaborasi lintas sektor, serta pemanfaatan platform digital guna mendukung ASN agar mampu mengintegrasikan teknologi dalam proses kerja, meningkatkan layanan publik, serta memperkuat peran mereka sebagai agen perubahan di ruang digital.

“Saya senang melihat ASN muda hadir dan memanfaatkan ruang Kemenko Perekonomian untuk pelatihan digital. Generasi ini berbeda, penuh semangat, dan siap menjadi pelaku utama transformasi digital Pemerintah,” ujar Menko.

Adapun Program “Gen Matic ASN” diikuti oleh sedikitnya 170 peserta dari 10 kementerian dan lembaga. Tujuannya guna mencetak ASN yang melek teknologi atau tech savvy dalam mendukung kinerja pelayanan publik yang adaptif dan inovatif.

Lebih lanjut, Airlangga juga menekankan pentingnya penguasaan konten digital, big data, akal imitasi (AI), dan analisis data oleh ASN. Peserta pelatihan didorong untuk aktif berinovasi dan berkolaborasi dalam menerapkan keterampilan digital guna memperkuat pelayanan publik yang inklusif.

“ASN generasi Z harus melek teknologi, pintar membuat konten, dan mampu memanfaatkan platform digital, tidak hanya untuk pengembangan diri, tetapi juga untuk memperkuat amplifikasi program-program Pemerintah,” tuturnya. []