ANGGOTA Fraksi Partai Golkar DPR RI Rizki Faisal mengatakan hasil dari Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Tahun 2025 Partai Golkar, menegaskan bahwa partainya itu bersifat egaliter.
Hal itu, kata dia, tercermin dari arahan Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia yang meminta agar Golkar dikelola secara terbuka, dan berkeadilan, serta menjadi rumah besar bagi seluruh kader.
“Tidak boleh ada lagi sekat-sekat yang membatasi kader berdasarkan asal proses, latar belakang, atau kedekatan struktural,” kata Rizki di Jakarta, Senin (22/12/2025), dikutip dari Antaranews.
Menurut dia, Rapimnas itu juga menolak pandangan sempit terkait kaderisasi yang selama ini berkembang di internal partai. Seluruh kader yang berproses dan taat pada aturan organisasi, menurut dia, memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam kepemimpinan.
“Dalam Rapimnas, Ketum Bahlil menegaskan bahwa Golkar adalah milik bersama. Kepemimpinan harus lahir dari proses, prestasi, serta komitmen terhadap ideologi dan aturan partai,” katanya.
Dia juga menegaskan bahwa jati diri Golkar sebagai partai rakyat dengan menjadikan prinsip suara rakyat adalah suara Golkar sebagai landasan utama pengambilan kebijakan.
“Golkar bukan milik elit, bukan milik darah biru, dan bukan milik segelintir orang. Golkar adalah milik rakyat Indonesia,” katanya.
Dia menilai bahwa Golkar saat ini memiliki komitmen kuat untuk menghapus sisa-sisa feodalisme. Budaya politik yang bertumpu pada figur tertentu, kata dia, sudah dinilai tidak lagi relevan dengan tantangan politik ke depan.
“Tidak boleh ada lagi budaya feodal. Partai harus dikelola secara modern, rasional, dan berbasis kinerja,” kata dia. []











