ANGGOTA Komisi XII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Rusli Habibie, menilai penanganan persoalan lingkungan nasional perlu bergeser dari pendekatan reaktif menjadi lebih strategis dan komprehensif. Hal tersebut disampaikannya dalam Rapat Kerja Komisi XII DPR RI bersama Kementerian Lingkungan Hidup, Rabu (3/12).
“Kita selama ini seperti pemadam kebakaran. Ramai saat masalah muncul, tapi minim solusi jangka panjang. Pemerintah perlu bergerak lebih strategis,” ujar Rusli, dikutip dari FraksiGolkar, Sabtu (6/12/2025).
Dalam rapat itu, Rusli menyoroti kondisi lingkungan di Gorontalo, khususnya pencemaran Sungai Bone dan Sungai Bolango akibat paparan merkuri dari aktivitas di wilayah hulu. Air sungai tersebut masih digunakan masyarakat sebagai sumber air minum.
Ia juga menyinggung kondisi Sungai Randangan, di mana produktivitas sawah warga menurun akibat sedimentasi lumpur dari daerah hulu yang rusak. Selain itu, Rusli mengkritisi perusahaan HPH kelapa sawit yang dinilai baru melakukan land clearing tanpa realisasi penanaman.
Menurut Rusli, kondisi di Gorontalo merupakan cerminan persoalan nasional yang juga terjadi di berbagai wilayah seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa, hingga Papua.
“Karena ini potret nasional, maka penanganannya juga harus komprehensif, didukung komitmen politik yang kuat dan diterjemahkan secara teknokratis agar perlindungan lingkungan benar-benar terjamin,” tegas mantan Gubernur Gorontalo dua periode itu. []











