Waketum AMPG Sandi Rahmat Mandela: Soeharto Letakkan Fondasi Politik & Ekonomi Indonesia Modern

WAKIL Ketua Umum Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (Waketum PP AMPG) Sandi Rahmat Mandela menyampaikan apresiasi atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto.

Ia menilai keputusan pemerintah tersebut bukan sekadar bentuk penghormatan simbolik, tetapi peneguhan atas kontribusi strategis Soeharto dalam membangun fondasi republik di berbagai sektor.

“Indonesia hari ini berdiri di atas fondasi yang banyak dibangun pada masa Presiden Soeharto. Stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur, hingga pendidikan massal adalah pencapaian nyata yang efeknya masih dirasakan sampai sekarang,” ujar Sandi dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Rabu (12/11/2025), dikutip dari RMOL.

Ia menambahkan, bagi Partai Golkar, Soeharto merupakan figur historis yang memiliki peran besar dalam menata struktur politik Indonesia. Pada masa Soeharto, Golkar mengalami pelembagaan yang kuat sebagai wadah teknokrat, birokrat, cendekiawan, dan unsur sosial lain yang bekerja bersama dalam pembangunan nasional.

Tradisi pengelolaan negara yang rasional dan bertumpu pada efisiensi menjadi salah satu warisan politik yang terus diinternalisasi Partai Golkar hingga kini.

“Warisan terbesar Soeharto bagi Golkar adalah budaya politik yang berorientasi pada karya dan pembangunan. Golkar menjadi rumah besar yang memfasilitasi profesionalisme, tertib organisasi, dan kohesi nasional. Kita menghormati beliau bukan semata sebagai tokoh Golkar, tetapi sebagai pemimpin pembangunan,” jelasnya.

Sandi menegaskan bahwa penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto memiliki nilai penting bagi generasi muda. Menurutnya, generasi muda perlu melihat sejarah secara objektif: menghargai jasa dan karya, memahami tantangan zaman, serta memetik pelajaran untuk masa depan.

Ia menekankan bahwa Soeharto telah menunjukkan contoh pengabdian yang konsisten, etos kerja yang tinggi, dan keberanian mengambil keputusan strategis bagi kepentingan nasional.

“Ini bukan soal glorifikasi. Ini tentang belajar dari sejarah. Keteladanan Soeharto terletak pada dedikasinya membangun institusi, memperkuat negara, dan memberikan arah yang jelas bagi pembangunan. Itu nilai yang harus kita ambil,” tegas Sandi.

Ketua Umum GM FKPPI itu melihat penganugerahan kepada Soehartojuga relevan bagi keluarga besar TNI-Polri. Soeharto dengan latar belakang dan visi militernya terbukti mampu menjaga stabilitas keamanan dan ruang sosial yang kondusif bagi berlangsungnya pembangunan nasional.

Langkah tersebut memberi kesempatan kepada jutaan rakyat untuk tumbuh melalui pendidikan, kerja layak, dan peningkatan kesejahteraan.

“Menghargai jasa para pemimpin bukan berarti menutup mata terhadap kritik. Namun evaluasi paling adil harus dilakukan dalam konteks historisnya. Tugas kita hari ini adalah melanjutkan fondasi yang sudah dibangun menjadi lompatan baru untuk bangsa,” tutup Sandi. []

Leave a Reply