WAKIL Ketua Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno Laksono mengemukakan pembelian alat utama sistem senjata atau alutsista terbaru TNI yang dilakukan pemerintah telah sesuai dengan fokus Kementerian Pertahanan.
Adapun sejumlah alutsista tersebut, seperti pesawat tempur Rafale, pesawat Airbus A400M, drone atau pesawat nirawak tempur Anka, hingga pesawat tempur ringan T-50i Golden Eagle.
“Hal ini dinilai sebagai langkah rasional mengenai penguatan atau pemenuhan empat fokus utama Kementerian Pertahanan RI,” ujar Dave dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (31/10/2025), dikutip dari Antaranews.
Empat fokus utama Kementerian Pertahanan (Kemenhan) tersebut meliputi memperkuat persatuan bangsa dan sistem pertahanan semesta, meningkatkan kekuatan militer, mengembangkan industri pertahanan dalam negeri, serta memperluas kemitraan strategis dan diplomasi pertahanan.
Selain itu, Dave mengatakan DPR RI menilai pembelian alutsista terbaru tersebut mencerminkan sejumlah strategi kunci yang telah dijalankan Kemenhan.
Menurut dia, strategi kunci dan langkah rasional tersebut, di antaranya sudah terlihat serta berdampak strategis terhadap upaya diversifikasi produk, upaya menjaga keseimbangan pertahanan, transfer teknologi untuk kemandirian, serta upaya dalam menghadapi dinamika geopolitik dan ancaman modern.
Walaupun demikian, dia mengatakan penguatan kapasitas alutsista melalui upaya kemandirian dan modernisasi tetap dibutuhkan.
Dave juga mengatakan pengembangan dan produksi alutsista dalam negeri melalui skema transfer teknologi, serta riset dan pengembangan berdampak nyata terhadap daya saing ekonomi nasional melalui ketentuan tingkat komponen dalam negeri tetap diperlukan.
“Produk-produk unggulan saat ini yang diproduksi industri pertahanan nasional menjadi modal besar untuk memperkokoh posisi pertahanan Indonesia di kawasan, berpotensi untuk diekspor, menjadi sumber pendapatan devisa baru, dan dapat memperkuat posisi tawar Indonesia dalam beragam diplomasi internasional,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Komisi I DPR RI melalui peran dan fungsinya akan terus mendorong sekaligus mengawasi pelaksanaan strategi dan upaya-upaya kemandirian industri pertahanan nasional melalui modernisasi alutsista TNI untuk memperkuat pertahanan negara sesuai dengan regulasi dan ketentuan yang berlaku.
“Modernisasi alutsista juga dapat memastikan postur pertahanan yang kuat dan mampu menjamin stabilitas regional, sehingga dapat menjadi prasyarat penting dalam mendukung investasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan,” katanya. []











