Dave Laksono: Sindikat TPPO Kini Sasar Gen-Z dan Lulusan S2, Bukan Lagi Kelompok Rentan

WAKIL Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono menyebut, modus dan target sindikat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) kini semakin berkembang dan tidak hanya menyasar kelompok ekonomi rentan. Pernyataan ini disampaikan Dave saat dimintai tanggapan terkait informasi dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bahwa korban TPPO kini mencakup Gen-Z dan berpendidikan S2.

“Fakta ini menunjukkan bahwa sindikat TPPO telah berkembang secara modus dan target, menyasar bukan hanya kelompok rentan secara ekonomi,” kata Dave, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/10/2025).

Dave mengatakan, temuan itu menjadi alarm serius kasus TPPO yang kini menyelinap melalui ruang digital dan menawarkan pekerjaan yang seakan-akan kredibel. Pada akhirnya, masyarakat terdidik dan bukan berasal dari kelompok miskin ikut terseret menjadi korban kejahatan lintas negara tersebut. “Tawaran kerja yang tampak kredibel, namun berujung pada eksploitasi,” ujar Dave.

Politikus Partai Golkar itu mengatakan, terbongkarnya kasus eksploitasi di Kamboja dengan korban warga negara Indonesia (WNI) yang mengoperasikan online scam (penipuan daring) harus menjadi titik balik perlindungan tenaga kerja digital.

Pihaknya memandang bahwa pemerintah tidak lagi bisa hanya melakukan pendekatan reaktif, tetapi harus mencegah di bagian hulu persoalan. “Kita membutuhkan sistem deteksi dini yang mampu mengenali pola rekrutmen, jalur migrasi, dan potensi eksploitasi sejak dari hulu,” tutur dia.

Pihaknya meminta Kementerian Luar Negeri untuk menindak pelaku yang bertugas merekrut calon korban di dalam negeri. Sindikat yang menjadi penyalur tenaga kerja ilegal juga harus ditindak demi keamanan masyarakat.

“Perlu dibentuk satuan tugas khusus yang fokus pada pembongkaran jaringan TPPO berbasis digital, dengan dukungan teknologi, intelijen, dan kerja sama internasional,” kata Dave.

Sebelumnya, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kemenlu Judha Nugraha mengungkapkan, korban TPPO kini meliputi generasi Z dan mengantongi ijazah S2. Menurut Judha, korban TPPO saat ini tidak hanya kelompok rentan seperti perempuan yang dipekerjakan sebagai pekerja rumah tangga.

“Yang kita hadapi, victim profile untuk korban TPPO online scam, satu, Gen-Z, usia 18-35 tahun, berpendidikan. Kami pernah menangani kasus WNI yang punya master degree S2, yang bisa ditipu,” kata Judha, saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025). []