DEWAN Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menilai penghargaan Tanda Kehormatan dari Presiden Prabowo Subianto kepada Bahlil Lahadalia merupakan bentuk pengakuan negara atas karya dan kontribusi nyata yang ditorehkan Bahlil selama menjalankan amanah sebagai menteri sekaligus pemimpin partai berlambang pohon beringin.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (25/8/2025), Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Publik DPP Partai Golkar Idrus Marham menyebutkan penghargaan itu bukan sekadar simbol, melainkan validasi terhadap kerja keras dan integritas yang ditunjukkan Bahlil sebagai Menteri ESDM maupun Ketua Umum Partai Golkar di tengah dinamika politik dan pemerintahan.
“Penghargaan hakikinya adalah pertemuan antara ekspresi keyakinan dan sikap kritis, lahir dari pengakuan objektif atas kuatnya kesamaan motivasi, ide, gagasan, pikiran dan pemikiran antara yang memberi penghargaan, yang menerimanya, dan yang merasakan manfaatnya,” tutur Idrus, dikutip dari Antara.
Selain itu, ia menambahkan, penghargaan merupakan bukti atas seseorang, yang dengan segala bentuk kesadarannya, lebih memberi perhatian pada prestasi publik, bangsa, dan negara, jauh melampaui prestasi diri sendiri.
Oleh karena itu, menurutnya, Bahlil berhasil membuktikan diri sebagai sosok muda yang mampu memimpin salah satu partai politik terbesar di Tanah Air sekaligus mengemban amanah sebagai menteri di Kabinet Merah Putih.
“Ini menjadi tonggak penting bagi publik untuk semakin percaya bahwa Bung Bahlil mampu memimpin dan terus memberi kontribusi positif. Gelar ini sejatinya bisa menghilangkan segala keraguan terhadap sosok ketum kami,” ucap dia.
Idrus juga menyoroti bahwa kritik yang selama ini diarahkan kepada Bahlil justru menjadi pemicu untuk bekerja lebih keras lantaran dijadikan energi untuk melahirkan karya nyata bagi bangsa, sehingga hasilnya kini terbukti dengan penghargaan yang diterima Bahlil.
Lebih lanjut, dia mengingatkan pentingnya mendukung berbagai figur muda yang memiliki kapasitas besar, termasuk Bahlil yang masih berusia di bawah 50 tahun.
Ia berpendapat dukungan yang diberikan bisa berupa kritik yang membangun, bukan serangan yang dilandasi kebencian. “Seorang pemimpin muda seperti Bung Bahlil butuh masukan yang objektif agar terus berkembang, bukan tudingan yang melemahkan. Kita harus memberi ruang bagi generasi muda untuk membuktikan kemampuannya,” kata Idrus.
Selain mengapresiasi penghargaan untuk Bahlil, dirinya menegaskan Partai Golkar berkomitmen penuh mendukung agenda pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Idrus menyebutkan Golkar siap menjadi garda terdepan dalam mengawal visi pembangunan dan memastikan program pemerintah benar-benar menyentuh masyarakat di akar rumput.
“Golkar selalu konsisten berada di jalur pembangunan nasional. Di bawah kepemimpinan Bung Bahlil, kami ingin memastikan bahwa visi Presiden dan Wakil Presiden benar-benar terwujud, terutama dalam bidang ekonomi kerakyatan, energi, dan pembangunan berkelanjutan,” ungkapnya.
Dia turut menekankan Golkar tetap menjadikan Pancasila sebagai fondasi ideologis yang memayungi seluruh kebijakan partai dan arah pembangunan bangsa.
Dikatakan bahwa hal itu menjadi bukti bahwa Golkar ingin terus hadir sebagai partai modern yang inklusif dan terbuka bagi semua kalangan, sehingga semua langkah yang diambil Golkar akan selalu berpijak pada nilai persatuan, keadilan, dan gotong royong.
Dengan penganugerahan gelar kehormatan bagi Bahlil, ia menilai Partai Golkar semakin mantap melangkah ke depan. Dirinya pun meyakini penghargaan itu tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga menjadi kebanggaan seluruh kader Golkar yang terus berkomitmen untuk berkarya bagi bangsa dan negara.
Adapun Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan kepada 141 tokoh nasional dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 RI di Istana Negara, Jakarta, Senin pagi.
Di antara penerima penghargaan, terdapat sejumlah tokoh penting seperti Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin, serta Menteri ESDM sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia. []