Bambang Patijaya Puji Kinerja ESDM, Sebut Kunci Ada di Konsistensi Kebijakan

Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya mengapresiasi investasi sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Semester I 2025 yang mencapai Rp 225,9 triliun atau setara dengan 13,9 miliar dolar AS.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, nilai ini merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir, sekaligus mencatat kenaikan Rp 44,9 triliun atau 24,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp 181 triliun atau 11,2 miliar dolar AS.

Tren positif ini melanjutkan capaian di tahun-tahun sebelumnya. Yakni, realisasi investasi Semester I pada 2023 mencapai 11,8 miliar dolar AS (setara sekitar Rp 177,3 triliun), tahun 2022 sebesar 9,6 miliar dolar AS (sekitar Rp 144,3 triliun), dan tahun 2021 sebesar 10,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 158,6 triliun).

Kenaikan yang signifikan pada 2025 memperlihatkan bahwa sektor ESDM terus menjadi magnet investasi meski dihadapkan pada fluktuasi harga komoditas global.

Bambang menyampaikan apresiasi khusus terhadap kinerja sektor migas yang menjadi kontributor terbesar dalam realisasi investasi Semester I 2025.

Menurutnya, keberhasilan menjaga dan meningkatkan investasi hulu migas di tengah dinamika pasar global patut diapresiasi karena perannya vital dalam menjaga pasokan energi, meningkatkan produksi, dan membuka lapangan kerja.

“Migas tetap menjadi tulang punggung energi nasional dalam jangka menengah, sekaligus menjadi jembatan menuju bauran energi yang lebih bersih,” ujar politisi Partai Golkar itu.

Ia juga menyoroti pertumbuhan investasi di subsektor energi baru terbarukan (EBT) dan hilirisasi mineral strategis, seperti nikel, tembaga, dan bauksit, yang semakin signifikan.

Menurutnya, kombinasi antara penguatan sektor migas dan percepatan EBT menciptakan portofolio investasi yang lebih seimbang dan berkelanjutan.

Bambang memberikan apresiasi kepada Kementerian ESDM yang dinilai berhasil menjaga iklim investasi melalui penyederhanaan perizinan, kepastian regulasi, dan promosi peluang investasi secara terukur.

“Konsistensi kebijakan dan respons cepat terhadap dinamika pasar menjadi faktor penting dalam menjaga kepercayaan investor,” kata legislator asal daerah pemilihan Bangka Belitung itu.

Ia menegaskan, keberlanjutan tren positif ini memerlukan penguatan rantai pasok domestik, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan transfer teknologi.

“Keberhasilan sektor ESDM tidak hanya diukur dari angka investasi, tetapi juga dari dampaknya terhadap nilai tambah ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan kontribusi terhadap target penurunan emisi karbon,” tegasnya.

Bambang menutup dengan komitmen bahwa Komisi XII DPR RI akan terus mengawal kebijakan yang mendukung transisi energi berkeadilan dan pengelolaan energi berkelanjutan.

“Capaian 13,9 miliar dolar AS ini harus menjadi pijakan untuk mengakselerasi investasi yang lebih besar, lebih hijau, dan lebih strategis di masa depan,” pungkasnya. {golkarpedia}