Menpora Dito Ariotedjo Dukung Pencak Silat Jadi Daya Tarik Utama Wisata & Kebudayaan Sumbar

CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 80

MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mendukung dan menginginkan Sumatera Barat (Sumbar) agar menjadikan pencak silat sebagai daya tarik utama pariwisata, kebudayaan dan olahraga.

“Saya hadir di sini dan tadi langsung terinspirasi bagaimana kita menjadikan Sumatera Barat ini sebagai daya tarik utamanya pencak silat,” kata Menpora Dito Ariotedjo di Padang, Kamis (3/7/2025), dikutip dari Antara.

Hal tersebut disampaikan Menpora di sela-sela pelantikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy sebagai Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumatera Barat.

Saat ini, kata Menpora, pemerintah pusat sedang membuat klasterisasi yang fokus kepada daerah-daerah yang memiliki keunikannya tersendiri. Sumatera Barat dinilai cocok dalam hal pengembangan pencak silat.

Setelah pengurus IPSI Sumbar terbentuk, Menpora mendorong pengurus menyusun dan menyampaikan konsep pengembangan pencak silat di Ranah Minang. Sebagai contoh, sentralisasi pencak silat di gedung olahraga yang di dalamnya terdapat aktivitas pembinaan sejak dini, pertunjukan seni dan lain sebagainya.

“Saya melihat kekuatan pencak silat itu ada di sini karena silat juga berasal dari Sumatera Barat,” kata Menpora Dito.

Apalagi, kata dia, Ketua Umum IPSI yang juga Presiden Prabowo sudah mencanangkan dan komitmen tinggi bagaimana diplomasi olahraga Indonesia melalui pencak silat bisa menembus Olimpiade.

Menurut dia, gagasan besar itu bukan hanya wacana semata karena langkah konkret tersebut sudah dilakukan Ketua Umum IPSI saat terpilih menjadi kepala negara Agustus 2024.

Sementara itu, Ketua Umum IPSI Sumbar Vasko Ruseimy mengatakan segera menindaklanjuti arahan Menpora dan bertekad meningkatkan prestasi pencak silat di Ranah Minang.

Vasko mengatakan peningkatan prestasi pencak silat tersebut juga akan berlandaskan dengan silat tradisi. Sebab, filosofi silat tradisi tidak bisa dilepaskan dengan cabang olahraga pencak silat itu sendiri.

“Jadi, silat tradisi itulah yang akan membedakan pesilat di Minangkabau dengan pesilat-pesilat lainnya di dunia,” kata dia. []