Gubernur Ansar Ahmad Prioritaskan Siswa Lulusan SMK Pariwisata Bekerja di Perhotelan Kepri

PEMERINTAH Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) memberikan akses agar siswa lulusan SMK Perhotelan di wilayah tersebut jadi prioritas utama untuk diterima bekerja di perhotelan yang sedang bertumbuh di provinsi tersebut.

“Saya juga akan mengantisipasi hotel-hotel yang bakal beroperasi. Beberapa hotel di sini akan terus dibangun. Seperti di Bintan ada Movenpick sedang revitalisasi 400 kamarnya, dan ada dua hotel lagi yang mau dibangun. Saya berharap ini di isi oleh anak-anak Kepri,” kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad ditemui usai menghadiri HUT Ke-79 Bhayangkara di Mapolda Kepri, Selasa (1/7/2025), dikutip dari Antara.

Ansar menyebut, dalam waktu dekat pihaknya akan mengundang semua kepala sekolah SMK pariwisata untuk meminta daftar lulusannya, sebagai data untuk memastikan seluruhnya dapat diserap oleh perhotelan untuk bekerja. “Nanti kami akan bantu akses untuk mereka (lulusan pariwisata) diterima (bekerja),” katanya.

Menurut dia, langkah ini untuk mengantisipasi jangan sampai pihak hotel mengisi tenaga kerjanya dari daerah luar. Oleh karena itu, dirinya memperketat syarat perhotelan untuk berinvestasi di wilayahnya agar memprioritaskan penerimaan lulusan daerah setempat.

“Saya tidak inginkan itu. Makanya kami akan perketat itu supaya minimal anak-anak Kepri dulu yang mengisi (lowongan pekerjaan),” kata Ansar.

Selain itu, kata dia, lulusan SMA yang bukan dari perhotelan akan diberikan pelatihan pemagangan di hotel-hotel, agar dapat mengisi kebutuhan lapangan kerja di sektor pariwisata.

“Tahun depan saya anggarkan cukup besar untuk program pemagangan yang SMA-SMA yang tidak nyambung kami magangkan nanti tiga atau enam bulan di hotel. Kami berikan bantuan biaya transportasinya,” ujarnya.

Mantan Bupati Bintan tengah mendorong agar pendidikan vokasi digalakkan di wilayahnya mengingat Kepri merupakan daerah investasi dan industri, sehingga membutuhkan lulusan yang siap bekerja.

Hendaknya, kata dia, jumlah SMK di Kepri lebih banyak dibandingkan SMA. Karena kebutuhan akan tenaga kerja di daerah investasi. []